Usai Tes Masif Corona, Ridwan Kamil Akan Bahas Opsi Lockdown
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Ninis Chairunnisa
Kamis, 26 Maret 2020 16:39 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan akan menunggu seluruh hasil tes masif Corona di wilayahnya untuk memutuskan langkah kebijakan selanjutnya.
“Setelah masif tes ini dikumpulkan hasilnya, akan kelihatan petanya. Melompat, atau landai. Kalau ternyata landai, kita bisa sekolahkan lagi (pelajar) dengan jaga jarak fisik atau physical-distance. Kalau ternyata melonjak di luar dugaan, kita akan memperpanjang. Keputusan memperpanjang akan kita putuskan dua hari dari sekarang,” kata Ridwan lewat siaran live-streaming dari Gedung Sate Bandung, Kamis, 26 Maret 2020.
Ridwan mengatakan, dengan tes masif Corona tersebut diharapkan akan diperoleh peta sebaran Corona di Jawa Barat. Simpulan peta sebaran itu akan menjadi dasar untuk memutuskan langkah selanjutnya. “Kalau beres tes masif ini, Insya Allah hari Sabtu, kita bisa punya peta lebih luas,” kata dia.
Ia mengaku sudah menerima opsi lockdown yang diusulkan anggota dewan saat rapat bersama pimpinan DPRD Jawa Barat hari ini. “Tadi dewan mengusulkan ada usulan lockdown di beberapa kota-kabupaten. Sedang kita diskusikan dengan pemerintah pusat. Apakah masukan-masukan dari pemerintah Jawa Barat, bisa dipertimbangkan terkait masukan dari Dewan tentang situasi di daerah,” ujarnya.
Menurut Ridwan, opsi lockdown muncul karena melihat fenomena lonjakan kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) Corona di Jawa Barat karena banyak yang mudik. “Jadi problemnya hari ini, ODP melonjak karena orang-orang yang harusnya tinggal di Jakarta, malah pulang ke daerah, seperti mudik. Ini yang menjadi kendala besar sehingga kita akan lakukan tindakan yang lebih preventif,” kata dia.
Adapun tes masif Covid-19 di Jawa Barat sudah dilakukan di banyak tempat. “Hari ini harusnya selesai para petugas kesehatan, sudah selesai harusnya. Kemudian yang ODP dan PDP harus selesai,” kata Ridwan.
Ridwan mengaku belum menerima laporan dari seluruh hasil tes masif Corona yang tahap pertama dimulai pada Rabu, 25 Maret kemarin, yang menyasar Kategori A. Yakni petugas kesehatan yang berhadapan dengan pasien corona, serta Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). "Belum masuk datanya. Sesampainya, pasti saya berikan,” ujarnya.
Laporan sementara yang diterimanya belum ada petugas kesehatan yang dilaporkan positif Corona. “Berita baik, ratusan karyawan, dokter, tenaga kesehatan RSHS (Rumah Sakit Umum Pendidikan dr Hasan Sadikin Bandung), sudah di tes. Hasilnya negatif semua. Jadi di Jawa Barat, di RSHS, tidak ada kasus seperti di Jakarta, aman dokter dan perawatnya terdampak. Mudah-mudahan berita baik ini bisa terus berlangsung,” kata Ridwan.
Ridwan mengatakan jika Ketegori A tuntas, rencananya mulai besok dilakukan tes pada Kategori B yang punya potensi terpapar virus Corona karena profesinya memaksanya berhadapan dengan masyarakat banyak.
Tes masif Corona untuk Kategori B, rencananya dilakukan dengan konsep drive-thru yang akan dilakukan di areal yang relatif luas dan jauh dari permukiman warga. Salah satu lokasi yang dipilih adalah Stadion Jalak Harupat di Soreang, Kabupaten Bandung. “Nanti saya cek lagi,” kata Ridwan.