TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Ilham Saputra mengatakan KPU kini tengah membuat formulasi simulasi pilkada 2020 untuk menindaklanjuti penundaan tahapan pemilu karena virus Corona. Mereka tengah mencari apakah ada tahapan yang waktunya diperpendek agar waktu pencoblosan tetap tidak berubah.

"Kami sedang membuat formulasi simulasinya. Apakah nanti ada waktu tahapan yang dapat diperpendek atau tidak," kata Ilham saat dihubungi, Senin 23 Maret 2020.

Namun, kata Ilham, jika masa tanggap darurat Covid-19 terus berlanjut dan berimplikasi kepada perubahan waktu pemungutan suara, maka harus ada pembahasan untuk dikeluarkannya Perpu. "Harus dibicarakan dengan pemerintah dan DPR untuk membahas kemungkinan dikeluarkannya Perpu oleh Presiden," ujarnya.

KPU sebelumnya menunda beberapa tahapan dalam pelaksanaan pilkada 2020 karena pandemi virus Corona atau Covid-19 yang semakin meluas. "Memutuskan, menetapkan penundaan tahapan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, dan/atau wali kota dan wakil wali kota tahun 2020," bunyi keputusan yang dikutip dari surat bernomor 179/PL.02-Kpt/01/KPU/111/2020 yang ditandatangani Ketua KPU Arief Budiman pada 21 Maret 2020.

Beberapa hal yang ditunda adalah pelantikan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan verifikasi syarat dukungan calon perorangan yang belum disahkan. Selain itu, menunda pembentukan petugas pemutakhiran data pemilih dan yang terakhir adalah tahapan menunda pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih pilkada 2020.