WNA Kedua Meninggal di Bali, Posko COVID-19 RS Sanglah Ramai

Reporter

Antara

Senin, 23 Maret 2020 00:30 WIB

Petugas menyemprot payung dan kursi dengan cairan disinfektanke di Pantai Sanur, Bali, Ahad, 15 Maret 2020. Hingga kini, ada 15 orang yang diisolasi terduga terpapar virus Corona di Bali, 12 di antaranya merupakan warga negara asing. Foto: Johannes P Christo

TEMPO.CO, Denpasar - Puluhan orang baik itu warga negara Indonesia maupun asing mengajukan pemeriksaan diri di Posko COVID-19 di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, setiap harinya. Pada Sabtu 21 Maret 2020, bersamaan dengan meninggalnya warga asing kedua, sebanyak lebih dari 90 orang memadati posko tersebut--lebih ramai daripada yang biasanya 70-an orang.

"Kami sudah memberikan pelayanan ke semuanya," kata Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang, RSUP Sanglah, I Ketut Sudartana, Minggu 22 Maret 2020..

Ia mengatakan Posko COVID-19 dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 pagi sampai 16.00 sore sesuai dengan jam kerja. Namun ia menjelaskan bahwa hingga saat ini di Posko COVID-29 belum melakukan rapid test.

"Yang kami lakukan adalah menyeleksi, menscreening, bahwa pasien atau orang yang datang ke posko kami apakah dia dalam status Orang Dalam Pemantauan atau Pasien Dalam Pengawasan," ucap Ketut.

Apabila termasuk ODP maka akan diberikan penjelasan, dan informasi agar cukup dirawat di rumah dengan melakukan isolasi diri. Sedangkan kalau PDP untuk langsung dirawat di ruang isolasi di nusa indah dan dilengkapi pemeriksaan PCR untuk gen virus corona COVID-19.

Sebelumnya, seorang warga asing berusia 72 tahun yang merupakan pasien COVID-19 dinyatakan meninggal, Sabtu. Dia menyusul kematian seorang WNA lainnya, berusia 53 tahun, pada Rabu, 11 Maret 2020.

"Hingga tadi malam, di Bali untuk positif COVID-19 tercatat empat orang. Pertama WNA, kedua WNA, ketiga WNI, keempat WNI. Dari empat ini, dua meninggal, yakni WNA," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Bali sekaligus Ketua Tim Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Sabtu.

Ia menjelaskan, hasil diagnosa yang dilakukan rumah sakit, korban meninggal kedua tersebut memiliki riwayat penyakit jantung. Tetapi dalam situasi ini, rumah sakit juga melakukan diagnosa tambahan yaitu mengambil sampel swab dari pasien itu yang ternyata hasilnya positif terinfeksi virus corona.

"Berarti ada penyakit lain yang berkontribusi menyebabkan kematiannya," kata Dewa Made Indra menambahkan.

Berita terkait

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

7 jam lalu

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

Penyidik Kejati Bali telah memeriksa dua saksi kasus dugaan pemerasan oleh bendesa adat Berawa itu pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

1 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

1 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

2 hari lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

2 hari lalu

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

Rizky Febian dan Mahalini menjalani beberapa rangkaian prosesi adat menjelang pernikahannya. Begini penjelasan dari pihak label musiknya.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

2 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya