TEMPO.CO, Bogor - Kota atau Kabupaten Bogor, Depok, dan Bekasi menjadi wilayah terbanyak kasus COVID-19 di Provinsi Jawa Barat hingga Sabtu 21 Maret 2020. Penyebabnya, ketiga daerah itu bertetangga langsung dengan Provinsi DKI Jakarta.
"DKI Jakarta menjadi episentrum wabah virus corona," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai rapat koordinasi di rumah dinas wali kota Bogor, dalam rangkaian kunjungannya ke Kota Bekasi dan Kota Bogor untuk meninjau wabah virus itu di Bodebek, Minggu 22 Maret 2020.
Hadir pada rapat koordinasi tersebut antara lain, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, Bupati Bogor Ade Yasin, serta unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.
Menurut Ridwan Kamil, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat, hingga Sabtu, jumlah kasus COVID-19 ada sebanyak 55 kasus. Dari jumlah tersebut, 50 kasus ada di Bodebek. "Jumlah kasus positif COVID-19 di Bodebek sangat signifikan dibandingkan dengan daerah di luar Bodebek," katanya.
Sejumlah penumpang duduk di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 21 Maret 2021. PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) telah melakukan penambahan dua rangkaian KRL Bogor ke Jakarta dalam sehari untuk mendukung kesadaran masyarakat untuk menjaga jarak ('social distancing') dan menghindari kerumunan orang di transportasi publik sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 terutama di dalam kereta. ANTARA
Sampai hari ini, Minggu 22 Maret 2020, jumlah kasus COVID-19 di Jawa Barat sudah bertambah empat lagi menjadi 59. Menurut Ridwan Kamil, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan rumah sakit rujukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
"Rumah sakit Hasan Sadikin Bandung, saat ini menyiapkan ruangan di satu lantai untuk pasien positif COVID-19. Kalau jumlahnya bertambah, akan disiapkan ruangan lebih banyak lagi," katanya.