DIY Tetapkan Tanggap Darurat Corona, Anggaran Masih Diusulkan

Sabtu, 21 Maret 2020 12:03 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Meski Surat Keputusan Gubernur DI Yogyakarta tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 telah ditetapkan, dana tanggap darurat masih dalam tahap pembahasan dan baru akan diusulkan. Sebab di dalam surat keputusan pembentukan gugus tugas penanganan bencana Covid 19 yang dibentuk Pemda DIY, yang ditangani bukan hanya kasus Corona saja melainkan juga dampak ikutannya.

Pemerintah DI Yogyakarta menerbitkan Surat Keputusan Gubernur DI Yogyakarta tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19. Dalam gugus tugas penanganan Corona ada bidang ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan. “Ini semua terdampak, nanti bagaimana itu anggarannya," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DI Yogyakarta Birawa Yuswantono kepada Tempo, Jumat kemarin, 20 Maret 2020.

Pemerintah DI Yogyakarta menerbitkan Surat Keputusan Gubernur DI Yogyakarta tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 yang berlaku mulai 20 Maret hingga 29 Mei 2020. Birawa dalam keterangannya menyatakan terbitnya keputusan tanggap darurat itu ada beberapa faktor yang melatarbelakangi.

DPRD DIY sebelumnya telah memberikan persetujuan penggunaan dana tidak terduga dari APBD DIY 2020 senilai Rp14,8 miliar dalam penanganan kasus wabah Corona. “Kami dari Komisi A DPRD DIY menyetujui penggunaan dana tidak terduga dengan dasar hukum mengacu regulasi yang ada, yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri, Nomor 20 tahun 2020,” ujar Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto.

Menurut aturan, penggunaan dana tidak terduga bisa digunakan untuk penanganan wabah virus Corona
atau Covid-19. Namun ia menghimbau agar penggunaan dana tidak terduga senilai Rp 14,8 miliar dipergunakan sesuai kebutuhan.

Advertising
Advertising

“Jika dana tidak terduga dirasa masih kurang Komisi A akan mendiskusikan untuk dilakukan redesign APBD DIY 2020,” kata Eko. Saat ini kebutuhan yang mendesak salah satunya pengadaan alat pelindung diri (APD) bagi medis dan para medis.

Berita terkait

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

10 jam lalu

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

Event lari Pejuang Run di Yogyakarta, Ahad, 19 Mei 2024, digelar untuk menyambut Hari Kebangkitan Nasional.

Baca Selengkapnya

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

11 jam lalu

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

Bus study tour yang tertimpa tiang listrik itu diganti dengan unit baru yang unitnya didatangkan dari Jember Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

18 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

18 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

19 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

2 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

2 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

2 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya