Dosen FKM UI: Indonesia Bisa Atasi Corona Tanpa Lockdown

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Amirullah

Kamis, 19 Maret 2020 12:21 WIB

Petugas Ditkrimum Polda Metro Jaya membagikan masker dan cairan pembersih tangan gratis di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis, 19 Maret 2020. Kegiatan pembagian masker dan cairan pembersih tangan ini di selenggarakan oleh Ditkrimum Polda Metro Jaya dan beberapa artis nasional yang bertujuan untuk antisipasi penyebaran Covid-19. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Fakultas Kesehatan Masyarat Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan Indonesia dapat mengatasi corona tanpa melakukan lockdown. Ia menyebut Indonesia dapat meniru pendekatan yang dilakukan oleh Korea Selatan, yakni meningkatkan kesehatan masyarakat.

"Indonesia bisa meniru Korea tanpa melakukan lockdown, dengan penguatan public health, kita bisa atasi pandemik," kata Pandu saat dihubungi, Kamis 19 Maret 2020.

Pandu mengatakan ide dasarnya sederhana. Indonesia harus melakukan penyaringan secara masif dan bisa menjangkau separuh orang yang sudah terkena virus. Setelah itu lakukan isolasi di rumah pada orang tersebut.

Cara ini, menurut dia, dapat membuat kurva kasus positif corona lebih landai tanpa melakukan karantina wilayah atau lockdown. "Isolasi hanya yang hasil screening positif saja, karena kemungkinan banyak dan tidak ada gangguan respirasi, bisa diisolasi di rumah atau tempat yang bukan rumah sakit," tuturnya.

Pandu mengatakan sejauh ini Indonesia masih menggunakan metode diagnosis untuk mengetes virus corona. Metode ini memerlukan waktu berhari-hari, beda dengan tes screening yang cepat membuahkan hasil.

Advertising
Advertising

"Yang dilakukan sekarang sampai diagnosis. Karena kita tes massal, tidak perlu diagnosis pasti sampai gunakan genom sekuensing dan hasilnya berhari-hari, cukup tes untuk mengetahui apakah ada virus corona, kita menemukan orang yang bisa diisolasi."

Ia menilai wajar pada tahap awal kasus positif corona akan terus meningkat. Namun dengan melakukan screening dan isolasi selektif, selama 1-2 bulan akan terlihat dampaknya. "Sabar dan konsisten," ujar Pandu.

Sebelumnya Juru Bicara Pemerintah untuk penanggulangan Virus Corona atau COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan Kementerian Kesehatan tengah mengkaji rapid test, untuk pemeriksaan seseorang terjangkit Virus Corona atau tidak.

"Perlu dipahami, rapid test ini memiliki cara yang berbeda dengan tes yang selama ini kita gunakan. Karena Rapid test kita akan menggunakan spesimen darah, tidak menggunakan apusan tenggorokan atau kerongkongan," kata Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu, 18 Maret 2020.

Berita terkait

Nepal Lockdown Satu Kota Menyusul Perseteruan Umat Hindu-Muslim

4 Oktober 2023

Nepal Lockdown Satu Kota Menyusul Perseteruan Umat Hindu-Muslim

Kepolisian Nepal melockdown Kota Nepalgunj, sekitar 400 kilometer sebelah barat ibu kota, Katmandu, menyusul ketegangan antara umat Hindu-Muslim

Baca Selengkapnya

Boris Johnson Tinggalkan Parlemen, Protes Pengusutan Pelanggaran Lockdown

10 Juni 2023

Boris Johnson Tinggalkan Parlemen, Protes Pengusutan Pelanggaran Lockdown

Mantan PM Inggris Boris Johnson mundur dari parlemen sebagai protes keras terhadap penyelidikan pesta melanggar lockdown saat pandemi

Baca Selengkapnya

Setelah Ditahan Empat Bulan, Demonstran Covid-19 di Cina Dibebaskan

20 April 2023

Setelah Ditahan Empat Bulan, Demonstran Covid-19 di Cina Dibebaskan

Dua wanita Cina yang bergabung dalam demonstrasi yang menyerukan diakhirinya pembatasan Covid-19 di Beijing dibebaskan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Tupperware Terancam Bangkrut, Harga Saham Jeblok hingga Penjualan Merosot

12 April 2023

Ramai Kabar Tupperware Terancam Bangkrut, Harga Saham Jeblok hingga Penjualan Merosot

Selain harga sahamnya jeblok, penjualan Tupperware yang merosot pada tahun lalu semakin menguatkan kabar perusahaan tersebut terancam bangkrut.

Baca Selengkapnya

Catatan Deretan Saling Puji Jokowi dan Prabowo Subianto Menjelang Pilpres 2024

13 Februari 2023

Catatan Deretan Saling Puji Jokowi dan Prabowo Subianto Menjelang Pilpres 2024

Jokowi dan Prabowo Subianto saling puji belakangan ini. Prabowo menyebut pujian Jokowi sebagai dukungan di Pemilu dan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Kebingungannya di Awal Pandemi Covid-19 hingga Tolak Lockdown

1 Februari 2023

Jokowi Cerita Kebingungannya di Awal Pandemi Covid-19 hingga Tolak Lockdown

Jokowi menyebut akibat kegagapan menangani pandemi, terjadi turbulensi ekonomi dan membuat pertumbuhan ekonomi jatuh.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kembali Cerita Soal Kebijakan di Awal Pandemi Ekonomi RI Bisa Minus 17 Persen Kalau Lockdown

29 Januari 2023

Jokowi Kembali Cerita Soal Kebijakan di Awal Pandemi Ekonomi RI Bisa Minus 17 Persen Kalau Lockdown

Untuk ketiga kalinya, Presiden Jokowi bercerita soal kebijakan yang dia ambil di awal pandemi Covid-19 dengan tidak menerapkan lockdown.

Baca Selengkapnya

Kisah Soeharto Semedi di Beberapa Gunung di Jawa

26 Januari 2023

Kisah Soeharto Semedi di Beberapa Gunung di Jawa

Presiden RI ke-2 Soeharto pernah bersemedi di beberapa gunung di Jawa. Setidaknya ada 10 pertapaan dijalani.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Masyarakat: Ini Masa Transisi Covid-19, Tetap Waspada

26 Januari 2023

Jokowi Ingatkan Masyarakat: Ini Masa Transisi Covid-19, Tetap Waspada

Meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM sudah dicabut akhir 2022, Jokowi meminta masyarakat tetap waspada.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Tolak Lockdown di Awal Pandemi Covid-19: Saya Semedi 3 Hari

26 Januari 2023

Jokowi Cerita Tolak Lockdown di Awal Pandemi Covid-19: Saya Semedi 3 Hari

Jokowi kembali bercerita soal keputusannya di awal pandemi Covid-19, di mana dia memutuskan Indonesia tidak menerapkan kebijakan lockdown.

Baca Selengkapnya