SBY Singgung Lockdown di Negara Lain demi Atasi Corona

Rabu, 18 Maret 2020 06:35 WIB

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat berbincang dengan Presiden Joko Widodo di Ruang Garuda, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019. Pertemuan dilakukan di tengah isu Demokrat menyatakan siap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Meskipun, PDIP telah mengutarakan sinyal penolakan ada parpol di luar koalisi Jokowi-Ma'ruf yang gabung usai Pilpres 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan pemerintah untuk serius mengatasi penyebaran virus corona di Indonesia. SBY pun menyinggung kebijakan lockdown yang dilakukan sejumlah negara lain.

SBY mengaku gembira saat ini negara-negara di seluruh dunia makin serius dan efektif dalam menangani pandemi corona. Dia juga menilai langkah yang dilakukan negara-negara tersebut makin terarah, tegas, dan nyata.

"Sejumlah kota di berbagai negara, bahkan di seluruh negara, dilakukan lockdown. Artinya penduduk dilarang meninggalkan rumah masing-masing atau sangat dibatasi kegiatannya," kata SBY melalui tulisan di akun Facebooknya, Selasa, 17 Maret 2020.

SBY menyebut lockdown juga berarti penutupan tempat-tempat yang mengundang atau membuat manusia berkumpul, termasuk rumah makan, toko-toko, dan tempat-tempat hiburan. Kota dan negara yang di-lockdown juga dinyatakan tertutup dari kedatangan penduduk negara lain.

Menurut SBY, kebijakan ini bertujuan untuk menyelamatkan masyarakat dan manusia. Dia mengakui masyarakat tak nyaman dengan kebijakan ini dan akan timbul kerugian dari sisi ekonomi. "Tetapi kebijakan dan tindakan ini harus diambil. Keselamatan dan kelangsungan hidup manusia di atas segalanya," kata mantan ketua umum Partai Demokrat ini.

Advertising
Advertising

SBY mengaku menyambut baik langkah-langkah pemerintah untuk meningkatkan upaya penanganan virus corona. Namun dia juga menilai pemerintah harus melakukan koreksi atas langkah-langkah awal yang dilakukan.

"Mungkin awalnya terlalu percaya diri (over-confident), menganggap enteng (under-estimate), sementara pernyataan sejumlah pejabat saya nilai tidak tepat (misleading)," kata dia.

Namun, SBY menambahkan, itu semua sudah lewat. Positifnya, kata dia, tindakan pemerintah kini makin nyata. Ia mengatakan rakyat akan merasa tenang dan tak panik jika pemerintah melakukan langkah-langkah yang benar, tepat, dan kredibel.

Virus corona dan penyakit yang ditimbulkannya (Covid-19) telah menjangkiti 162 negara di seluruh dunia. Merujuk situs worldmeters.info, per Selasa malam ini tercatat ada 194.725 orang terinfeksi virus corona, dengan 7.894 orang meninggal, dan 81.080 orang sembuh. Beberapa negara telah memberlakukan lockdown, di antaranya Italia, Denmark, Spanyol, Perancis, dan Malaysia.

Berita terkait

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

4 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

14 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

15 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

18 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

20 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

2 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

2 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

3 hari lalu

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

Polri menyiapkan ribuan anggotanya di sejumlah daerah mengawal aksi buruh memperingati May Day, Rabu besok,

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

4 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya