Antisipasi Corona, IDI Aceh Imbau Warga Lebih Banyak di Rumah

Senin, 16 Maret 2020 12:39 WIB

Ilustrasi 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV). REUTERS/CDC

TEMPO.CO, Banda Aceh- Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Wilayah Aceh menghimbau masyarakat tidak panik dengan penyebaran virus Corona atau Covid 19 di Provinsi Aceh. Masyarakat hanya perlu menerapkan pola hidup sehat dan membatasi sebagian aktivitas sehari-hari dalam berinteraksi dengan sesama jika tidak terlalu mendesak (partial lockdown) untuk mengurangi risiko penyebaran Covid 19.

Melakukan isolasi atau lockdown ini bukan saat sudah menjumpai atau berhadapan. Tapi juga dilakukan untuk menghindari. Jadi selama partial lockdown, tetap ada makanan masuk, tetap ada orang bisa datang tapi dibatasi. “Aktivitas banyak di rumah saja, ini namanya parsial,” ujar Ketua IDI Wilayah Aceh, Safrizal Rahman, kepada wartawan pada Senin, 16 Maret 2020.

Safrizal mengatakan sejauh ini parsial lockdown dapat menjadi pilihan khususnya di Aceh karena belum ditemukan kasus positif Covid-19. Musababnya, parsial lockdown membuat kontak sosial menjadi berkurang sehingga kemungkinan penyebaran virus akan semakin kecil. Termasuk dengan kebijakan meliburkan proses belajar-mengajar di sekolah-sekolah yang ada di Aceh selama 14 hari.

Menurutnya, kebijakan itu menjadi penting karena secara keilmuan saat ini, masa inkubasi terlama adalah 14 hari. Sehingga jika dalam rentang waktu itu tidak ditemukan kasus Corona, maka bisa diklaim jika daerah itu belum terpapar virus.

Masa libur yang diterapkan Pemerintah juga disebutnya harus dibarengi dengan kerjasama berbagai pihak khususnya para orang tua. Anak yang diberikan keringanan untuk tidak belajar di sekolah diharapkan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Tidak malah melakukan aktivitas atau perjalanan khususnya ke daerah-daerah yang terjangkit.

“Jangan sampai salah kaprah seperti justru berlibur.” Lebih banyak beraktivitas di rumah, anak belajar di rumah. Bukan karena libur, anak-anak dikumpulkan terus bermain bersama. “Itu bukan sesuatu yang bijak,” kata Safrizal.

Advertising
Advertising

Safrizal juga mengapresiasi para tenaga kesehatan yang bertugas di setiap daerah yang terus memantau perkembangan Covid-19. Ia menyerukan agar para tenaga kesehatan agar tetap aktif berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah masing-masing untuk melaporkan temuan-temuan barunya. Termasuk memberi saran kepada Pemerintah mengenai kebijakan yang perlu diambil dalam mengantisipasi penyebaran virus. “Jadi kita terus berkomuniasi dengan kawan-kawan di daerah untuk memantau dan memberi masukan kepada Pemda-nya.”

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

6 jam lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

9 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

12 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

23 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

1 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

1 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya