Menghubungkan Kebaikan Melalui Pembangunan Infrastruktur
Sabtu, 14 Maret 2020 10:58 WIB
INFO NASIONAL — Pembangunan infrastruktur menjadi agenda utama pemerintahan Presiden Joko Widodo menuju Indonesia Maju, terutama untuk menurunkan biaya logistik. Infrastruktur menjadi elemen penting, dalam World Development Report yang dirilis World Bank mengungkap bahwa kenaikan infrastruktur sebesar satu persen saja dapat menyebabkan pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 7 persen sampai 44 persen, kisaran angka yang sangat signifikan jika dapat dimaksimalkan.
Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero), Muhammad Fauzan, mengatakan banyak manfaat yang diperoleh dari percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).
Keuntungan diperoleh utamanya dari biaya logistik yang semakin rendah, percepatan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, penciptaan lapangan kerja, kemajuan di sektor pariwisata, peningkatan daya saing produk lokal unggulan, termasuk menambah pemasukan pajak dan aset negara.
Sesuai dengan mandat Pemerintah RI yang dituangkan dalam Peraturan Presiden No. 100 tahun 2014 yang diperbaharui melalui Peraturan Presiden No. 117 tahun 2015, Hutama Karya mendapatkan penugasan pembangunan dan pengusahaan 24 ruas Jalan Tol Trans-Sumatera sepanjang kurang lebih 2.770 kilometer, dengan prioritas di 8 ruas sepanjang kurang lebih 644 kilometer.
Pembangunan JTTS menelan investasi Rp 460 triliun dan ditargetkan tersambung seluruhnya pada 2024.
Fauzan mengatakan, mandat dari Presiden ini bukan perkara membangun infrastruktur saja, tapi membangun konektivitas untuk masa depan. Adanya JTTS ini diharapkan terjadi pertumbuhan dan perkembangan positif di berbagai lini bagi masyarakat Sumatera.
“Misalnya, masyarakat Palembang mau berwisata ke Lampung bisa lebih cepat. Pemasaran hasil bumi terbantu dengan tol ini, sekarang tidak dipasarkan harian, tapi beberapa jam sudah sampai,” ujar Fauzan dalam peluncuran Anugerah Hutama 2020 di Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020.
Pembangunan JTTS yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini cukup signifikan. Setidaknya sudah ada 763 kilometer tol Trans Sumatera yang tengah dibangun. Sepanjang 413 kilometer di antaranya tercatat sudah beroperasi penuh. Pada 2020 ditargetkan akan menyusul 7 ruas atau bertambah sepanjang 211 kilometer.
“Lima ruas yang beroperasi penuh, yaitu Bakaheuni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang – Kayu Agung, Palembang-Indralaya, dan Medan-Binjai. Menyusul kemarin Presiden mengarahkan untuk Pekanbaru-Dumai satu seksi sudah dicoba dan sudah lolos uji layak fungsi. Berikutnya menyusul, Aceh-Sigli bisa gate to gate dibuka sekitar 14 kilometer,” katanya menambahkan.
Ruas-ruas yang saat ini masih belum beroperasi atau dikerjakan sebagian seksinya di antaranya Kayu Agung-Palembang-Betung, Pekanbaru-Dumai, Medan-Binjai seksi 1, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, Sigli-Banda Aceh, Indrapura-Kisaran, dan Pekanbaru-Padang (segmen Padang-Sicincin). Progres pembangunan ini terus dipercepat, tentunya dengan bantuan berbagai kementerian, sinergi dengan pemerintah daerah, dan dukungan masyarakat.
Pentingnya pembangunan infrastruktur untuk kemajuan Indonesia, turut melandasi digelarnya Anugerah Hutama 2020 bertema “Menghubungkan Kebaikan melalui Pembangunan Infrastruktur”. Ajang kompetisi dan apresiasi bagi pewarta media dan insan kreatif ini, sekaligus menyambut hari jadi yang ke-59 PT Hutama Karya (Persero).
“Kami berharap melalui ajang ini tentunya akan banyak tulisan dan publikasi positif yang dapat mengedukasi masyarakat, khususnya mengenai pentingnya pembangunan infrastruktur untuk menghubungkan berbagai daerah. Juga memberi ruang berkarya pada insan pers, sehingga masyarakat dan stakeholder bisa melihat potret kemajuan negeri ini,” ujar Fauzan.
Ada empat kategori perlombaan yang bisa diikuti, yakni Karya Tulis Jurnalistik di Media Cetak, Karya Tulis Jurnalistik di Media Online, Kompetisi Foto Jurnalistik, dan Kompetisi Foto Umum.
Adapun total hadiah senilai Rp 145 juta, dan kompetisi foto untuk masyarakat umum senilai Rp 28 juta. Proses pendaftaran dan pengumpulan karya dimulai pada 9 Maret sampai 6 April 2020. Untuk Informasi lebih lanjut mengenai kompetisi bisa dilihat di https://bit.ly/AnugerahHutama2020. (*)