IDI Sebut Hasil Tes Corona dari Litbang Lama Diterima RS

Jumat, 13 Maret 2020 20:10 WIB

Petugas medis mengumpulkan peralatan seusai melakukan tindakan terhadap seorang pasien di ruang isolasi instalasi paru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai di Dumai, Riau, Jumat, 13 Maret 2020. Seorang pasien Kasus Nomor 4 dalam pengawasan yang dirawat selama tiga hari di ruang isolasi RSUD Dumai dinyatakan sudah sembuh dan akan pulang ke rumah. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk kasus virus corona, Zubairi Djoerban, mengatakan ada keluhan terkait lamanya hasil sampel corona sampai ke rumah sakit setelah dites oleh Balitbang Kementerian Kesehatan.

Padahal informasi hasil tes tersebut, kata dia, sangat diperlukan untuk tindakan lain oleh rumah sakit.

Ia mengatakan pihak rumah sakit ingin segera mendapat hasil, mereka meminta agar pemerintah bisa mempercepat proses ini. Saat ditanyai Zubairi enggan mengatakan rumah sakit mana yang menyampaikan keluhan tersebut.

"Kan kalau melihat press conference (perkembangan corona) setiap hari ada itu berarti (proses pemeriksaan lab) cepat banget ya. Enggak ternyata, hasil baru sampai 3-5 hari. (Sepertinya) setelah ada hasil lapor dulu ke dokter Yuri atau ke pak menteri atau ke presiden. Itu sampainya ke rumah sakit itu agak lambat," kata Zubairi kepada wartawan selepas diskusi di kantor PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta, Jumat 13 Maret 2020.

Zubairi mengatakan proses ini seharusnya lebih cepat, karena pihak rumah sakit harus bekerja apabila sampel yang dikirim ternyata positif corona. Termasuk bekerja untuk mengusut siapa saja yang kontak dengan pasien selama di rumah sakit pertama tersebut.

Advertising
Advertising

Ia mengusulkan agar pemerintah mengizinkan rapid test, atau membuka kesempatan pengecekan corona di laboratorium selain milik pemerintah. Rapid test ini ia sebut sudah dilakukan oleh negara lain, salah satunya Singapura. "Sekarang ini harusnya ada rapid test, itu sudah dipakai di banyak tempat antara lain di Singapura," tuturnya.

Pemerintah, kata dia, tinggal menetapkan salah satu lembaga pusat untuk memastikan apabila dari hasil rapid test ditemukan kasus positif corona. "Tentu kalau hasilnya positif, harus dipastikan konfirmasi di satu tempat di Balitbang atau di mana."

Berita terkait

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

22 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

53 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

53 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

58 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

3 Maret 2024

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

3 Maret 2024

IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

IDI peringatkan potensi peningkatan kasus demam berdarah hingga di musim pancaroba

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Baca Selengkapnya