TEMPO Interaktif, Kupang: Korban tewas dalam kecelakaan maut di Kabupaten Sumba Timur bertambah menjadi delapan orang setelah dua korban tewas ditemukan tertindih batu kubur seberat 20 ton.
Kapolres Sumba Timur Ajun Komisaris Besar Tetra M. Putera mengatakan jumlah korban tewas sebelumnya hanya enam orang.
"Awalnya hanya enam orang yang dilaporkan tewas. Tetapi setelah dilakukan evakuasi, ternyata ditemukan lagi dua korban yang tertindih sehingga jumlah korban menjadi delapan orang," kata Kapolres kepada wartawan, Jumat (22/8).
Dia menambahkan, jumlah korban luka berat dalam kasus tersebut sebanyak tiga orang dan korban luka ringan sembilan orang. Menurutnya, korban meninggal dunia langsung diambil keluarga masing-masing untuk dimakamkan.
"Selain penumpang, ada dua kondektur yang ikut tewas. Jenazah dua kondektur tersebut sudah dievakuasi ke Waingapu untuk selanjutnya dikirim ke daerah asalnya di Kabupaten Sumba Barat," katanya.
Kecelakaan tersebut, kata Tetra, terjadi setelah mobil truk jenis Fuso dengan nomor polisi ED 2037 B yang mengangkut batu kubur setebal 40 cm, lebar 2,5 meter dan panjang 4,5 m terbalik di Jalan Lintas Waingapu-Tanarara-Kananggar tepatnya di Desa Karipi Kecamatan Matawai Lapau.
"Kecelakaan terjadi karena roda depan bagian kanan pecah sehingga truk terbalik dan menindih para penumpang," lanjutnya.
Delapan korban tewas dalam kecelakaan tersebut, yakni Hendrik Domu Mbakudima (26), Huki Landudjama (29), Kabubu Katehu (45), David Bulukma (25), Ayup (25), Kahi Tamu Rambu Ama (36), May Luyang (26) dan Tamu Apu (14).
3 Potensi Bahaya Berkendara di Jalan Lurus dan Panjang Saat Mudik
25 hari lalu
3 Potensi Bahaya Berkendara di Jalan Lurus dan Panjang Saat Mudik
Saat perjalanan mudik biasanya orang akan lebih memilih jalan tol untuk mempersingkat waktu. Jalan tol yang panjang dan lurus ternyata menyebabkan beberapa risiko bagi pengemudi.