Massa Serukan Tolak Omnibus Law di Aksi Hari Perempuan Sedunia

Minggu, 8 Maret 2020 13:09 WIB

Massa buruh perempuan melakukan aksi di depan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Jakarta, Jumat, 6 Maret 2020. Dalam aksi ini para buruh menyampaikan penolakan terhadap Omnibus Law sekaligus memperingati Hari Perempuan Sedunia 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Massa aksi Hari Perempuan Sedunia atau International Women Day 2020 menyerukan penolakan terhadap omnibus law Rancangan Undang-undang Cipta Kerja (sebelumnya bernama RUU Cipta Lapangan Kerja atau Cilaka). Penolakan ini menjadi salah satu seruan aksi yang digelar hari ini di ruas Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Ahad, 8 Maret 2020.

Ketua Umum Konfederasi KASBI (Kongres Aliansi Buruh Indonesia), Nining Elitos mengatakan aturan sapu jagat usulan Presiden Joko Widodo itu akan menyusahkan rakyat.

"RUU Cilaka, yang dirugikan tidak hanya buruh, tidak hanya masyarakat adat, pesisir, tidak hanya masyarakat miskin kota, tapi juga generasi bangsa kita, kaum pemuda," kata Nining dalam orasinya.

Nining mengatakan RUU ini sama saja dengan sejumlah RUU bermasalah yang ditolak masyarakat pada demonstrasi September lalu di gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Aksi demonstrasi mahasiswa, pelajar, dan rakyat pada September lalu itu menewaskan lima orang pemuda.

Peringatan Hari Perempuan Internasional hari ini diikuti sekitar ribuan orang dari berbagai kelompok masyarakat. Massa meneriakkan yel-yel "Rakyat bersatu tolak RUU Cilaka."

Advertising
Advertising

Nining mengatakan banyaknya peserta aksi hari ini menunjukkan adanya persoalan yang membayangi rakyat. Dia berujar massa aksi dari berbagai kelompok masyarakat ingin memastikan agar pemerintah tetap berpihak kepada rakyat.

"Kita semakin besar, perlawanan hari ini adalah perlawanan agar rezim berpihak kepada rakyat!" teriak Nining.

Massa aksi memenuhi ruas Jalan MH Thamrin arah Patung Kuda. Dimulai dari depan kantor Bawaslu, massa akan berjalan menuju Istana Negara.

Selain menolak omnibus law, ada sejumlah seruan lain dalam aksi International Women Day hari ini yakni (1) tuntaskan kasus kekerasan terhadap perempuan, (2) bangun sistem perlindungan komprehensif bagi perempuan, (3) cabut kebijakan diskriminatif gender, (4) sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, (5) tolak RKUHP, RUU Ketahanan Keluarga, dan (6) hentikan agenda pembangunan yang berpihak pada investor.

Berita terkait

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

3 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

3 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

3 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

3 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

3 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

49 hari lalu

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia

Baca Selengkapnya

UN Women: Berinvestasi pada Perempuan dapat Meningkatkan PDB

2 Maret 2024

UN Women: Berinvestasi pada Perempuan dapat Meningkatkan PDB

UN Women mencatat masih dibutuhkan US$360 miliar dolar secara global untuk mendanai upaya-upaya kesetaraan gender bagi kesejahteraan perempuan

Baca Selengkapnya

Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

28 Februari 2024

Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

Kritik Rocky Gerung terhadap kebijakan UU Omnibus Law dianggap oleh David Tobing sebagai penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Berjilid-jilid Aksi Gejayan Memanggil, Terakhir Kritisi Pemerintahan Jokowi dan Kemunduran Demokrasi

13 Februari 2024

Berjilid-jilid Aksi Gejayan Memanggil, Terakhir Kritisi Pemerintahan Jokowi dan Kemunduran Demokrasi

Sebelum Aksi Gejayan Memanggil di pertigaan Gejayan, Yogyakarta pada Senin 12 Februari 2024 telah berjilid-jilid aksi mahasiswa, pelajar, dan jurnalis

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya