KKP Semarang Sebut Penumpang Viking Sun Bebas Corona

Kamis, 5 Maret 2020 20:54 WIB

Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar menyemprotkan cairan disinfektan di kawasan Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa 3 Maret 2020. Kegiatan desinfeksi yang dilakukan di area terminal domestik dan internasional bandara tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah antisipasi potensi penyebaran COVID-19 atau virus Corona. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Semarang - Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang menyebut seluruh penumpang kapal pesiar Viking Sun tak ada yang terpapar virus Corona. Kesimpulan tersebut diperoleh setelah petugas melakukan pengecekan kesehatan di atas kapal berbendera Norwegia tersebut.

Sebanyak 15 petugas KKP mengecek kesehatan penumpang kapal yang akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang itu. "Tidak ada satupun yang sakit, tidak ada yang demam dan tidak ada yang menujukkan gejala corona. Jadi kapal itu aman," kata Kepala KKP Semarang, Ariyanti pada Kamis, 5 Maret 2020.
Ariyanti mengatakan proses pemeriksaan dilakukan terhadap seluruh penumpang dan awak kapal. Pemeriksaan juga dibantu petugas kesehatan internal kapal tersebut.
Pemeriksaan tersebut memakan waktu selama dua setengah jam. "Tadi pemeriksaan mulai pukul sembilan, dan pukul sebelas lewat selesai," kata Ariyanti.
Hasilnya, tidak ada penumpang maupun awak Viking Sun yang masuk kriteria orang dalam pemantauan atau ODP virus Coro a. "Yang masuk kriteria itu (ODP) seseorang yang dari negara terjangkit belum 14 hari dan ada demam serta gejala corona. Dan riwayat kontak dan kunjungan dari daratan Cina," ujar Ariyanti.
Meski hasil pemeriksaan menunjukkan tak ada penumpang Viking Sun yang diduga tertular virus Corona, namun mereka tetap tak diizinkan turun di Tanjung Emas. Pemerintah Kota Semarang berdalih mereka pernah berkunjung ke negara yang terpapar virus Corona.
"Itu kapal pesiar terbaik di dunia. Mereka mendapat enam award, kapal terbersih, sanitasi terbersih, dan merupakan kapal yang termahal," kata Ariyanti. "Sayang sekali turis tak bisa turun ke Semarang dan Borobudur."
Hasil pemeriksaan tim KKP itu pun kemudian disampaikan kepada Kementerian Kesehatan, Gubernur Jawa Tengah, dan Wali Kota Semarang.
Ariyanti mengungkapkan, dalam kesempatan bersandar di Tanjung Emas, Semarang itu dimanfaatkan pihak kapal untuk merujuk satu penumpang yang sakit jantung. Penumpang tersebut dibawa oleh petugas dari Dinas Kesehatan Semarang.

Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

2 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

2 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

16 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

46 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

50 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

53 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

54 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

59 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya