Ada 153 Orang Masuk Kategori Pasien Dalam Pengawasan Virus Corona

Kamis, 5 Maret 2020 14:14 WIB

Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes/Juru Bicara Pemerintah soal Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto (kanan) memberikan keterangan perihal penanganan Virus Corona/Covid-19 di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, 3 Maret 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk penanggulangan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan saat ini ada 153 orang yang masuk ke dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Covid-19. Hingga saat ini, ada 9 pasien yang masih menunggu hasil pemeriksaan sampel.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan sembilan orang. Karena kami tahu metode pemeriksaan untuk menentukan kasus tidak hanya menggunakan satu macam, tak hanya menggunakan Metode PCR (polymerease chain reaction) saja," kata Yurianto saat konferensi pers di Kantor Staf Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis, 5 Maret 2020.

Yurianto mengatakan pemeriksaan lewat PCR memang tergolong cepat. Pemerintah Indonesia bisa melakukan itu dan hasilnya bisa keluar kurang dari 24 jam. Namun agar pasti, Kementerian Kesehatan juga menggunakan tes lewat proses genome sequencing yang membutuhkan waktu 3 hari. 156 pasien dalam pengawasan ini berasal dari 35 rumah sakit yang tersebar di 23 provinsi.

Kategori PDP ini dibuat pemerintah karena banyaknya laporan pasien dengan gejala tidak terlalu berat. Dengan gejala ringan itu, maka diperlukan standar untuk pemeriksaan spesimen tidak dalam suspect.

Yurianto menegaskan bahwa PDP ini berbeda dengan ODP (orang dalam pemantauan). "ODP, orang dalam pemantauan, ini tidak dimaknai bahwa orang tersebut sakit. Kami melakukan pemantauan ini dalam rangka untuk secara cepat bisa melakukan tracking, tracing manakala terjadi apa-apa, yang dikaitkan dengan Covid-19," kata Yurianto.

Selain kelompok 153 orang itu, Yurianto mengatakan ada dua kelompok lagi yang tengah diawasi pemerintah. Mereka adalah kru Kapal Diamond Princess dan Kapal World Dream, yang saat ini dikarantina di Pulau Sebaru Kecil.

Untuk 188 kru dari World Dream, telah dipastikan hasilnya adalah negatif. Sedangkan 68 dari 69 orang kelompok lagi Diamond Princess, dinyatakan negatif. "1 orang kita akan melakukan pendalaman lagi. Kami kemarin sudah minta diambilkan spesimen lagi untuk dikirim. Dilakukan pemeriksaan ulang," kata Yurianto.

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

10 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya