Sejumlah calon jamaah umrah yang batal berangkat ke Jeddah lewat Singapura mencari koper miliknya saat tiba di Bandara International Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 28 Februari 2020. Sebanyak 112 orang calon jamaah umrah dari Sumatera Selatan melalui bandara Changi, Singapura dipulangkan kembali ke tanah air akibat adanya penangguhan visa umrah dan wisata yang dikeluarkan Kerajaan Arab Saudi terkait penyebaran virus corona. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid berharap Pemerintah Arab Saudi bisa mengantisipasi ancaman virus Corona (Covid-19) sebelum ibadah haji dilaksanakan. "Kami berharap Arab Saudi betul-betul bisa mengantisipasi (virus corona) ini, karena kita mengharapkan mereka bisa mengantisipasi (musim haji) ini," kata Meutya ketika ditemui di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Jakarta, Jumat, 28 Februari 2020.
Mantan presenter televisi itu menghormati langkah-langkah pencegahan yang dilakukan pemerintah Arab Saudi dengan mencekal penerbangan menuju Arab Saudi dari negara-negara terindikasi virus Corona. "Mereka mungkin mengupayakan (keselamatan) jamaah tidak hanya dari Indonesia tapi juga seluruh dunia dan juga untuk persiapan yang lebih utama lagi yaitu haji."
Menurut Meutya, jika Warga Negara Indonesia diizinkan sekarang masuk ke Arab Saudi, kemudian terserang virus Corona, tentu menyulitkan. Ia menanggapi positif kebijakan pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara calon jemaah umrah.
Menurut dia, yang paling utama adalah keselamatan calon jemaah. “Kalau mereka tidak yakin dengan kondisi di sana, dan mungkin karena jumlah jemaah Indonesia banyak, itu jadi pertimbangan (Saudi)."
Namun sekali lagi, Meutya berharap kebijakan pemerintah Arab Saudi menghentikan penerimaan jemaah umrah tidak terlampau lama.