Opsi Evakuasi WNI di Diamond Princess dan Negosiasi dengan Jepang

Selasa, 25 Februari 2020 04:07 WIB

Personel TNI Angkatan Laut memeriksa alat 'Isolated Capsule Transporter' di kapal rumah sakit KRI dr Soeharso di Dermaga Madura, Komando Armada II Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 20 Februari 2020. Pemerintah telah menyiapkan beberapa opsi untuk menjemput 74 WNI yang menjadi kru Kapal Pesiar Diamond Princess di Jepang, dengan salah satu pilihannya menggunakan KRI dr Soeharso. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah belum juga memutuskan nasib 74 warga negara Indonesia (WNI) di Kapal Pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Pelabuhan Yokohama, Jepang.

Para WNI yang menjadi kru di kapal pesiar mewah tersebut harus menunggu lebih panjang di atas lokasi yang disebut WHO sebagai episentrum terbesar kedua Virus Corona atau COVID-19, setelah Wuhan, Cina.

Dari data yang dihimpun Kantor Staf Kepresidenan, tercatat ada 691 orang yang telah terkonfirmasi terpapar virus itu. Tiga orang dinyatakan tewas. Di antara 691 orang itu, terdapat WNI yang menjadi kru. Meski awalnya tak terpapar, namun pada masa karantina, mereka dinyatakan positif terjangkit dan harus dibawa turun dari kapal ke rumah sakit di daratan Jepang.

Berikut ringkasan seputar rencana evakuasi WNI dari Kapal Pesiar Diamond Princess:

1. Evakuasi dengan kapal

Pemerintah membuka rencana untuk mengevakuasi para WNI yang ada di kapal tersebut menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia Suharso milik TNI. Kapal ini berjenis kapal Bantu Rumah Sakit.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan telah menyiapkan rumah sakit terapung KRI Soeharso untuk memulangkan WNI yang berada di kapal pesiar tersebut. Namun, ia mengatakan butuh waktu lama untuk tiba di Indonesia.

2. Evakuasi dengan Pesawat

Pemerintah pun sudah meminta Garuda Indonesia untuk bersiap menjemput para WNI yang ada di kapal mewah itu.

"Untuk opsi pemulangan dengan pesawat, kami kemarin sudah rapat dengan Direktur Utama Garuda, sudah disiapkan satu Boeing-737, pilotnya sudah ditentukan, bahkan kru yang akan mendampingi juga sudah disiapkan," ujar Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto di kantornya, Jumat, 21 Februari 2020.

<!--more-->

3. Jepang Minta Indonesia Jemput WNI Pakai Pesawat

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan Pemerintah masih bernegosiasi dengan Jepang ihwal teknis dan prosedur pemulangan WNI.

"Kami nego dengan pemerintah Jepang, kami mau didikte mereka atau mereka mau bernego dengan kami?," ujar Terawan usai bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Senin, 24 Februari 2020.

Terawan mengakui bahwa pemerintah Jepang meminta agar para WNI bisa dievakuasi dengan cepat menggunakan pesawat. "Itu paksaan mereka, tapi kami masih nego," ujar dia.

4. Natuna Kembali Jadi Opsi Karantina

Para WNI yang akan dievakuasi sebenarnya telah menjalani massa karantina di atas kapal selama 14 hari. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, mengatakan mereka tak lagi harus menjalani observasi jika dievakuasi oleh pemerintah Indonesia.

"Kalau mereka pulang, itu berarti mereka dalam kondisi sehat," kata Retno saat ditemui di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020. Namun hal ini ia ucapkan saat massa karantina belum selesai.

Tak lama setelah itu, tiga WNI dinyatakan positif terjangkit. Hingga akhirnya massa karantina selesai pada 19 Februari, tercatat ada 4 WNI yang dinyatakan positif tertular Virus Corona. Pemerintah pun akhirnya tetap berencana mengkarantina ulang sisa WNI yang lolos massa observasi awal di Jepang, jika evakuasi berhasil dilakukan.

Pemerintah belum memutuskan lokasi di mana observasi akan dilakukan. Namun Muhadjir mengakui Natuna, Batam, Kepulauan Riau kembali menjadi opsi lokasi karantina akan dilakukan.

"Kemungkinan (di Natuna). Tadi kami sudah mengajukan beberapa opsi kepada bapak presiden, dan masih akan dipertimbangkan," kata Muhadjir.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

18 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

2 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

2 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

2 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

3 hari lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya