Virus Corona dan Fakta tentang WNI Awak Kapal Diamond Princess

Reporter

Egi Adyatama

Senin, 24 Februari 2020 12:32 WIB

Seorang penumpang negtif virus corona berbicara pada petugas saat meninggalkan kapal pesiar Diamond Princess di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, Jepang, 21 Februari 2020. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta -

Hingga saat ini, nasib 74 warga negara Indonesia (WNI) di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Pelabuhan Yokohama, Jepang, masih belum jelas. Para WNI yang menjadi kru di kapal pesiar mewah itu harus menunggu lebih panjang di atas lokasi yang disebut WHO sebagai episentrum terbesar kedua Virus Corona atau COVID-19, setelah Wuhan, Cina.

Dari data yang dihimpun Kantor Staf Kepresidenan, tercatat ada 691 orang di kapal itu yang telah terkonfirmasi terpapar virus itu. Tiga orang tewas. Di antara 691 orang itu, empat WNI menjadi awak. Meski awalnya tak terpapar, namun pada masa karantina, mereka dinyatakan positif terjangkit dan harus dibawa turun dari kapal ke rumah sakit di daratan Jepang.

Berikut beberapa fakta tentang WNI awak Kapal Pesiar Diamond Princess:

1. Berangkat dari Yokohama, singgah di tiga negara Asia lain
Kapal mewah yang dikelola Carnival Corporation ini berangkat 20 Januari silam, sebelum virus Corona menjadi ancaman serius. Kapal berbendera Inggris ini berangkat dari Yokohama, Jepang, dan dijadwalkan melakukan 16 hari perjalanan ke Hong Kong, Vietnam, dan Taiwan, sebelum kembali ke Jepang.

Pada 25 Januari, kapal menurunkan salah satu penumpangnya di Hong Kong, sebelum kembali ke Jepang. Belakangan diketahui penumpang berusia 80 tahun itu terpapar Corona dan telah menyebarkan virus itu di atas kapal.

Advertising
Advertising


2. Awak dan Penumpang Dikarantina di Dalam Kapal
Berangkat dari Jepang, kapal mengangkut 2.666 penumpang dan 1.045 kru kapal. Virus Corona menyerang banyak penumpang dan awak.

Terkonfirmasi adanya virus, kapal tiba sehari lebih cepat di Pelabuhan Yokohama, pada 4 Februari. Pemerintah Jepang memutuskan mengkarantina seluruh orang di atas kapal selama 14 hari, sesuai masa inkubasi penyakit.<!--more-->

3. Virus Terus Menyebar Selama Masa Karantina
78 WNI kru kapal di awal kabar tersiar bahwa Diamond Princess terinfeksi, dalam keadaan sehat. Pemerintah lewat Kedutaan Besar Republik Indonesia, terus berkomunikasi dengan mereka.

Naas, selama massa karantina, tiga WNI dinyatakan terinfeksi. Menjelang massa akhir karantina pada 19 Februari, satu lagi WNI dinyatakan positif terjangkit dan harus ikut dibawa ke rumah sakit di Jepang.

4. Evakuasi Jalur Darat dan Laut Jadi Opsi
Dengan berakhirnya massa karantina, 74 WNI sisa yang telah dinyatakan lolos massa karantina sebenarnya sudah bisa dipulangkan. Namun pemerintah pusat masih belum menentukan cara untuk memulangkan mereka.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan ada dua opsi yang disiapkan, yakni lewat jalur udara dan jalur laut. Jalur udara diusulkan seperti halnya saat pemerintah mengevakuasi 238 WNI dari Hubei, Cina. Sedangkan jalur laut menjadi opsi, karena virus menyebar di atas laut.

Muhadjir mengatakan akan ada perbedaan perlakuan terhadap WNI yang dievakuasi dari Cina. "Karena dia berada di kapal bukan di daratan kan," kata Muhadjir.<!--more-->


5. Jika Dievakuasi, Awak Kapal WNI Bisa Dikarantina Lagi di Natuna
Awak kapal yang akan dievakuasi sebenarnya telah menjalani massa karantina di atas kapal selama 14 hari. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, mengatakan mereka sebenarnya tak lagi harus menjalani observasi, jika berhasil dievakuasi oleh pemerintah Indonesia. "Kalau mereka pulang, itu berarti mereka dalam kondisi sehat," kata Retno saat ditemui di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020. Namun hal ini ia ucapkan saat massa karantina belum selesai.

Pemerintah berencana mengkarantina ulang sisa WNI yang lolos massa observasi awal di Jepang. Pemerintah belum memutuskan lokasi di mana observasi akan dilakukan. Namun Muhadjir mengakui Natuna, Batam, Kepulauan Riau kembali menjadi opsi lokasi karantina. "Kami sudah mengajukan beberapa opsi kepada Presiden, dan masih akan dipertimbangkan," kata Muhadjir.


6. 74 WNI Menunggu Keputusan Jokowi
Keputusan akhir evakuasi awak kapal Diamond Princess ada di tangan Presiden Joko Widodo. Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri telah menyerahkan keputusan kepada Jokowi dengan saran.

Jokowi berharap keputusan mengenai evakuasi bisa segera diambil setelah proses diplomasi dengan otoritas Jepang selesai. RI mengajukan sejumlah permintaan kepada pemerintah Jepang, namun belum berbalas. "Kita harapkan ada sebuah keputusan sehingga kita bisa langsung memutuskan," kata Jokowi di Riau, 21 Februari 2020.



Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

Princess Cruises Meluncurkan Kapal Pesiar Baru Sun Princess

1 November 2023

Princess Cruises Meluncurkan Kapal Pesiar Baru Sun Princess

Dalam rangka peluncuran kapal pesiar terbaru, Princess Cruises juga mengadakan undian berhadiah untuk dua pemenang

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

2 Oktober 2023

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

Selandia Baru bersiap menghadapi Pemilu. PM Selandia Baru yang akan kembali mencalonkan diri, terserang Covid.

Baca Selengkapnya