IPW: Presiden Harus Pulangkan Anak dan Wanita Pendukung ISIS

Reporter

Halida Bunga

Rabu, 12 Februari 2020 12:01 WIB

Neta S. Pane. Dok.TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) menilai Pemerintah harus memulangkan orang Indonesia pendukung ISIS ke Indonesia, terutama perempuan dan anak-anak. Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan hal itu lantaran UUD 1945 tidak mengenal konsep tanpa kewarganegaraan (stateless). "Tidak mengenal negara boleh membuang warga negaranya kecuali warga negaranya tersebut sudah mendapatkan suaka di negara lain," ujar dia melalui siaran pers pada Rabu, 12 Februari 2020.

Jika warga negara Indonesia terlantar di negara lain, Presiden Jokowi wajib mengembalikannya ke tanah air. Adapun pelanggaran hukum yang dilakukan WNI eks ISIS itu, harus diproses oleh aparat hukum di Indonesia. "Polri tentunya punya data lengkap tentang semua itu,"

Menurut IPW, pemerintah harus menyelamatkan anak-anak dan wanita tak berdosa yang dibawa oleh orang tua maupun suaminya untuk bergabung dengan ISIS. Untuk itu, kata Neta, Polri dan BNPT perlu mendata secara komperhensif jumlah WNI yang bergabung dengan ISIS. "Datanya masih simpang siur.” Ada yang mengatakan 500-600 orang di Suriah dan ada yang mengatakan 500 orang lainnya masih tersebar di luar Suriah. “Dari jumlah itu berapa jumlah anak-anak dan wanita? Lalu berapa jumlah anak anak WNI yang lahir di Suriah dari orang tuanya yang eks ISIS?"

Berdasarkan UU No 35 tentang Perlindungan Anak, Neta menegaskan mereka harus dilindungi negara. Presiden Jokowi harus paham soal ini dan tidak menyepelekannya. Seperti Rusia, belum lama ini sudah memulangkan 200 anak warga negaranya. Begitu juga Kazakhstan, Austria, Jerman, Prancis, Belgia, Swedia, Norwegia dll, mengembalikan anak anaknya lewat Palang Merah Internasional. “Indonesia belum melakukan apapun, masih asyik berpolemik di dalam negeri."

Neta mengakui bahwa kembalinya kombatan ISIS itu akan membawa persoalan baru bagi bangsa Indonesia, terutama dalam hal ancaman keamanan. Indonesia pernah bertubi-tubi mendapat serangan teror. Untuk itu Polri perlu menyiapkan strategi baru untuk melokalisir gerakan mereka agar aksi teror tidak terjadi sekembalinya mereka ke tanah air.

Presiden Jokowi dan BNPT bersama Polri perlu membuat program baru deradikalisasi untuk pendukung ISIS itu. Menurut dia, Indonesia punya kemampuan melakukan program deradikalisasi. "Bangsa ini punya kemampuan untuk menanggulanginya."

Presiden Jokowi mestinya tak perlu mengulang sejarah rezim Soeharto, seperti orang yang dituduh PKI dan dibiarkan terlantar di luar negeri tanpa kewarganegaraan dan tanpa tanah air. "Padahal mereka juga anak bangsa yang patut diurus dan dilindungi negara sesuai UUD 1945."

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

14 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

17 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

17 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

IPW Minta Polisi Proses Hukum Richard Lee Atas Dugaan Rekayasa Pencurian untuk Konten Klinik

18 jam lalu

IPW Minta Polisi Proses Hukum Richard Lee Atas Dugaan Rekayasa Pencurian untuk Konten Klinik

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso meminta Polresta Padang untuk mengusut Richard Lee yang diduga merekayasa pencurian di klinik miliknya.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

23 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

4 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

Penyidik akan memeriksa ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi untuk menelisik lebih dalam penyebab personel Polresta Manado itu bunuh diri.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

4 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

4 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

6 hari lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya