Soal Virus Corona, 5 Tenaga Kerja Cina Dikarantina di Makassar

Rabu, 12 Februari 2020 07:32 WIB

Petugas medis mengenakan pakaian steril saat akan memasuki Labotarium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Jakarta, Selasa 11 Februari 2020. Balitbangkes merilis data terbaru hasil pemeriksaan pasien dalam pengawasan Virus Corona per 10 februari 2020 pukul 18.00 WIB, total kasus yang spesimennya dikirim ke Laboratorium Balitbangkes sebanyak 64 kasus, sebanyak 62 kasus uji spesimen hasilnya negatif novel coronavirus dan dua masih dalam pemeriksaan. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Makassar - Imigrasi Kelas II TPI Parepare, Sulawesi Selatan, mengkarantina lima orang tenaga kerja asing asal Cina untuk pemeriksaan kesehatan terkait virus corona.

Kepala Imigrasi Kelas II TPI Parepare, Noer Putera Bahagia, mengatakan kelima orang ini masuk tiba di Parepare pada Senin 10 Februari 2020. Mereka datang ke Indonesia dengan tujuan ingin bekerja di PT Biota Laut Ganggang (BLG) yang berlokasi di Desa Polewali, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang.

“Kami jemput kemudian dibawa ke Rumah Sakit Wahidin. Sekarang mereka dikarantina,” kata Noer Putera, Selasa 11 Februari 2020.

Noer mengatakan kelima tenaga kerja asing ini tiba di Indonesia melalui penerbangan dari Cina ke Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa 4 Februari 2020. Kemudian mereka melanjutkan penerbangan ke Bandara Sultan Hasanuddin pada malam harinya.

Setelah itu, Noer mengatakan mereka menempuh perjalanan laut dari Makassar ke Pelabuhan Parepare. “Tanggal 5 Februari, pemerintah resmi melarang WNA,” kata Noerdia. “Makanya kami tahan mereka untuk pemeriksaan.”

Apalagi, Noer mengatakan ada Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 3 Tahun 2020 yang berisi penghentian sementara bebas visa serta pemberian izin tinggal dalam keadaan terpaksa bagi warga negara Cina. Regulasi ini juga diberlakukan bagi WNA dari negara lainnya yang pernah berkunjung ke Cina, dalam waktu 14 hari terakhir.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Khalid Saleh, menyebutkan lima warga negara Cina ini berasal dari Yunan, Shanghai, Xiang Su, dan Shan Dong. Informasi dari perusahaan tempat mereka bekerja, jika mereka masuk ke Indonesia lima jam setelah pemerintah mengumumkan larangan secara resmi.

“Mereka juga sadar untuk melakukan pemeriksaan checkup. Ya mudah-mudahan hasilnya negatif,” kata Khalid. Hasil pemeriksaan medis melalui karantina kemungkinan baru akan diketahui 14 hari setelah perawatan.

Berita terkait

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

15 menit lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

20 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

21 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya