Komnas HAM Sebut Penanganan WNI Eks ISIS Bisa Berbeda-beda

Minggu, 9 Februari 2020 19:47 WIB

Suasana pengungsian WNI eks ISIS di Al-Hawl, Suriah, 23 Mei 2019. TEMPO/Hussein Abri Dongoram

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan penanganan terhadap WNI eks ISIS di timur tengah mesti dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Untuk itu, Pemerintah mesti mengecek profil masing-masing WNI.

"Opsinya berbeda dari satu kasus, dengan kasus yang lain, makanya profiling, enggak sama mereka. Enam puluh persen itu anak-anak di bawah 12 tahun, apakah sama dengan seorang kombatan yang sangat ideologis dan anti Indonesia, kan beda," kata Taufan dalam diskusi di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta pada Ahad, 9 Februari 2020.

Dia menjelaskan, setelah melakukan profiling, baru pemerintah bisa menanganinya secara berbeda-beda. Penanganan itu, kata Taufan, yakni upaya kerjasama dengan pihak ketiga untuk diadili secara internasional. Misalnya, diadili di Irak ,Turki, atau SDF. "Tapi Indonesia harus membangun kesepakatan bilateral supaya dia tidak pulang ke Indonesia, tapi diadili di sana," ujarnya.

Selain diadili secara internasional, pemerintah juga bisa mengadilinya di Indonesia, menggunakan pasal 26 B UU Terorisme yang dapat dihukum antara 7-12 tahun jika terlibat dalam gerakan terorisme. "Nah kalau dia dihukum, sementara ancaman dari dia itu sangat berbahaya kan itu juga jadi masalah," ujarnya.

Taufan menegaskan, pemulangan WNI eks ISIS itu tak bisa hitam putih karena masing-masing kasusnya berbeda. Untuk itu dia berpesan agar pemerintah harus cermat dan tak boleh berlama-lama memutuskan nasib mereka. "Kan jadi polemik politik, ini bukan isu politik ini isu hukum. Ini bukan soal kemanusiaan, ini isu hukum, bagaimana kita menyelesaikan masalah hukum terkait ada 600an Indonesia dan itu terlibat dalam ISIS. Ambil kebijakan yang sejalan dengan hukum internasional dan hukum nasional kita, memang nanti tidak ada yang sempurna keputusannnya, tapi harus diambil."

Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

8 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

8 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

8 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

10 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

13 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

13 hari lalu

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

Apa kata Komnas HAM soal OPM?

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

14 hari lalu

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

Penggantian terminologi KKB menjadi OPM dinilai justru bisa membuat masalah baru di Papua.

Baca Selengkapnya