Pendukung ISIS Dipulangkan? Pengamat: Deradikalisasi Belum Ideal

Reporter

Halida Bunga

Minggu, 9 Februari 2020 16:55 WIB

Suasana pengungsian WNI eks ISIS di Al-Hawl, Suriah, 23 Mei 2019. TEMPO/Hussein Abri Dongoram

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat terorisme Universitas Indonesia Ridlwan Habib mengatakan proteksi ideologi dan sistem deradikalisasi di Indonesia belum ideal untuk menampung orang Indonesia pendukung ISIS yang kembali ke tanah air. "Sudah ada keberhasilan beberapa napi terorisme sembuh tetapi pada faktanya ada napi yang tidak sembuh,” kata Ridlwan dalam diskusi Crosscheck bertajuk “Menimbang Kombatan ISIS Pulang” di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Ahad, 9 Februari 2020.

Ridlwan mengatakan bekas narapidana terorisme itu mengebom kembali begitu keluar penjara, meski sudah menandatangani pembebasan bersyarat. “Harus hati-hati ketika mengambil opsi dipulangkan atau deradikalisasi dalam negeri." Selain Ridlwan, hadir pula staf ahli Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin, anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem Willy Aditya, dan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.

Soal ideologi, orang-orang pendukung ISIS ini berbeda dengan orang yang terjangkit virus Corona. Orang bisa dideteksi sembuh dengan indikator fisik, tetapi soal ideologi tidak bisa menggunakan itu. “Orang tidak bisa hanya menulis dalam kertas yang ditandatangani, saya sudah pro NKRI, karena sangat mungkin berbohong."

ISIS, kata Ridlwan, memiliki doktrin taqiyyah, mereka boleh berpura-pura di depan musuh. Jika Indonesia dianggap sebagai negara zalim, mereka boleh berbohong di depan otoritas negara. "Ini yang lebih berbahaya, menangis meminta dipulangkan ke Indonesia, tetapi ternyata hati nuraninya ideologinya belum sembuh, masih ingin membangun negara Islam."

Ridlwan mengatakan, alumni ISIS dari Suriah sangat didengar di kalangan bawah tanah ISIS. Pernah mereka berbeda dengan orang yang belum pernah ke Suriah. Mereka yang pernah ke Suriah, meski juru masak atau sekedar supir, akan dipandang lebih tinggi. “Sehingga bisa jadi sarana perekrutan pengambilan kader baru."

Berita terkait

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

4 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

11 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

17 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

18 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

21 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya