Kronologis Serangan KKB di Perbatasan Papua yang Tewaskan 1 TNI

Senin, 30 Desember 2019 19:31 WIB

Prajurit TNI dan Polri mengikuti upacara apel gabungan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin 14 Oktober 2019. TNI dan Polri bersinergi untuk meningkatkan pengamanan di Wamena. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Satu orang anggota TNI atas nama Serda Miftachur Rohmat, meninggal dalam kontak senjata dengan kelompok separatis bersenjata (KSB) di Pos Kali Asin, Perbatasan Papua, Senin, 30 Desember 2019.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Eko Daryanto mengatakan kontak senjata terjadi saat anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini Yonif 713/ST, dihadang oleh KKB.

"Penembakan atau penghadangan yang dilakukan oleh Kelompok KSB kepada anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 713/ST yang sedang melakukan perjalanan untuk mengambil persediaan bahan makanan atau logistik," kata Eko dalam keterangan tertulis, Senin, 30 Desember 2019.

Penembakan terjadi di sekitar 5 kilometer dari Pos Kali Asin, tepatnya di jembatan kayu. Eko mengatakan kejadian ini bermula saat 10 orang anggota Satgas Pamtas RI-PNG Pos Bewan Baru yang dipimpin oleh Serda Miftachur Rohmat, berangkat dari pos Bewan Baru Menuju Pos Kaliasin untuk mengambil logistik.

5 kilometer dari jembatan kayu, kelompok dihadang oleh 20 anggota KSB dengan cara melakukan penembakan. "Diduga dari KSB pimpinan Jefrizon Pagawak dengan menggunakan senjata api laras panjang," kata Eko.

Diserang, Eko mengatakan anggota Satgas Pamtas RI-PNG dengan sigap berpencar untuk mencari tempat perlindungan dan membalas tembakan ke kelompok tersebut. Setelah kontak tembak berhenti, diketahui 2 orang personil terkena tembakan.

"Serda Miftachur Rohmat terkena luka tembak pada bahu kiri depan dan dinyatakan Meninggal Dunia. Satu orang personil Prada Juwandhy Ramadhan, terkena luka tembak (rekoset) pada pelipis kanan dan pinggang kiri dan dinyatakan selamat,” kata Eko.

Kedua korban dibawa ke pos Bewan Baru untuk menunggu evakuasi dan khusus untuk Prada Juwandhy untuk mendapat perawatan awal. Helikoptwe kemudian dikirim untuk mengevakuasi mereka. Kedua prajurit dibawa ke Rumah Sakit Marthen Indey, di Jayapura.

Eko mengatakan selanjutnya Kodam XVII/Cenderawasih telah memerintahkan anggota pos lain yang berada disekitar Pos Bewan Baru, untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut. Ia juga meminta agar akses-akses pelarian yang mungkin akan digunakan oleh kelompok tersebut ke Negara Tetangga Papuan Nugini, ditutup.

"Kodam juga langsung melakukan koordinasi dengan Konsulat RI yang ada di PNG guna langkah diplomatik untuk penanganan kasus tersebut, demikian juga untuk Pos-Pos Pamtas sepanjang RI-PNG, agar meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan guna antisipasi aksi-aksi lanjutan dari KSB," kata Eko.

Berita terkait

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

1 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

1 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

1 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

1 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

2 hari lalu

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

3 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

4 hari lalu

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

4 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

4 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya