Ulama sekaligus pendiri Maarif Institute, Ahmad Syafi'i Maarif menyampaikan sambutan pada Halaqah Kebangsaan Cendekiawan dan Ulama Muhammadiyah di Hotel Sari Pasific, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019. Acara tersebut dihadiri oleh Syafiq Mughni selaku Staf Khusus Presiden bidang dialog dan kerjasama antar agama dan peradaban serta Siti Ruhaini Dzuhayatin, Staf Khusus Presiden bidang Isu Keagamaan Internasional. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Maarif Institute akan kembali menggelar MAARIF Award pada 2020. Penghargaan yang digelar ke delapan kalinya ini akan diberikan untuk mengangkat model keteladanan dan kepemimpinan lokal dengan komitmen terhadap nilai kebinnekaan, anti-kekerasan, dan anti-diskriminasi. "MAARIF Award merupakan ikhtiar menemukan pribadi-pribadi penggerak dan tangguh yang berjuang untuk kemanusiaan di tingkat akar rumput," kata Direktur Program Khelmy K. Pribadi melalui siaran pers pada Kamis, 19 Desember 2019.
Khelmy menjelaskan, kehadiran MAARIF Award tahun ini memiliki tantangan tersendiri ketika bangsa dihadapkan pada gelombang informasi dan agresivitas aktor transnasional yang dapat memberikan pengaruh besar pada dinamika lokal.
Anggota Dewan Juri MAARIF Award Clara Joewono menambahkan penyelenggaraan award tahun ini diharapkan menemukan sosok dan institusi yang mampu menjadi antitesis. "Sekaligus siasat cerdas dalam menanggapi tantangan kemajemukan yang kini membayangi masyarakat Indonesia."
Khelmy menerangkan, selain memiliki komitmen pada kebhinekaan, calon penerima MAARIF Award akan dinilai dari kerja kemanusiaan yang dipeloporinya untuk publik. Hal ini diharapkan mampu mendorong partisipasi warga yang lebih luas untuk peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan menjembatani perbedaan kebhinnekaan yang hadir di tengah masyarakat.
Beberapa kerja kemanusiaan yang menjadi fokus utama pemberian penghargaan ini meliputi pada kerja-kerja peningkatan mutu hidup masyarakat melalui penguatan akses pendidikan, kesehatan dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat. "Serta pemeliharaan lingkungan, recovery pasca bencana, dan rekonsiliasi pasca konflik demi kedamaian dan kesejahteraan hidup masyarakat."
Khelmy berharap publik terlibat dalam program ini. Keterlibatan dilakukan dengan merekomendasikan atau pengajuan nama-nama yang dianggap layak untuk mendapatkan MAARIF Award. Formulir pencalonan yang bisa diunduh di www.maarifinstitute.org. Pengiriman berkas pencalonan diterima selambatnya pada 29 Februari 2020."
Seluruh berkas pencalonan bisa dikirimkan melalui surat elektronik ke maarif@maarifinstitute.org atau bisa juga dikirim langsung ke Maarif Institute Jalan Tebet Barat Dalam 2 Nomor 6 Tebet, Jakarta Selatan 12810.
Tebarkan Nilai Kemanusiaan, Menteri Agama Resmikan Institute for Humanitarian Islam
3 menit lalu
Tebarkan Nilai Kemanusiaan, Menteri Agama Resmikan Institute for Humanitarian Islam
Menteri Agama, Nasaruddin Umar didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Yahya Cholil Staquf meresmikan Institute for Humanitarian Islam, di Hotel JW Marriot, Jakarta Selatan, pada Senin, 4 November 2024.