Festival Film Antikorupsi, KPK: Kita Berhenti Republik Tenggelam

Reporter

Halida Bunga

Minggu, 8 Desember 2019 17:18 WIB

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Saut Situmorang seusai bertemu 15 tokoh antikorupsi di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 15 November 2019. M Rosseno Aji

TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang memberikan sambutan dalam pembukaan Festival Film Antikorupsi 2019 (Anti-corruption Film Festival/ACFFest 2019) di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Minggu, 8 Desember 2019.

"Saya terimakasih buat keluarga yang sudah coba membantu semua keluarga rumah, keluarga di kantor sudah membawa keluarga (ke sini). Saya pasti yakin kalau kalian lihat di TV, kok KPK dibegitukan sih?" kata Saut mengawali sambutannya.

Saut menjelaskan kegiatan ini menjadi salah satu upaya kecil memberantas dan membersihkan Indonesia dari korupsi. "Kita tidak akan pernah berhenti, atau republik ini akan tenggelam. Semua kita, mari kita berkontribusi sekecil apa pun untuk membersihkan Indonesia, saya berpikiran suatu saat film akan ditayangkan di festival internasional antikorupsi," ujarnya.

Saut berharap apa yang diberikan KPK hari ini bisa berkontribusi besar untuk bangsa Indonesia. "Supaya menjadi bangsa yang besar dan mampu bersaing, karena 2 hal itu yang menjadi penting."

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan acara ini digelar sebagai upaya KPK membangun nilai-nilai antikorupsi dengan pendekatan seni. "KPK bisa melakukan pendekatan melalui lagu, puisi, dongeng, foto dan komik dan karya sejenis lainnya. Terutama lewat film-film yang diproduksi berdasar realitas di lingkungan masyarakat masing-masing," ujar Febri lewat keterangan tertulis pada Ahad, 8 Desember 2019.

Kegiatan dibuka oleh Wakil Ketua KPK Saut Situmorang pada sesi pertama, dan Ketua KPK Agus Rahardjo pada sesi kedua. Rangkaian ACFFest 2019 digelar dalam dua sesi. Sesi pertama terdiri dari pemutaran 4 Film Finalis ACFFest 2019, diskusi film bersama sutradara Gina S Noer, dan pameran foto. Sesi pertama akan digelar pukul 14.30-17.30 WIB.

Sesi kedua akan digelar pada 18.30-22.00 WIB. Dalam sesi ini akan dilakukan penganugerahan dan pemutaran Film Terbaik dan Favorit Acffest 2019, teater Dongeng Kebangsaaan bersama Sutradara Garin Nugroho, Cornelia Agatha, Asmara Abigail, Endah Laras, dan Mia Ismi Choir.

HALIDA BUNGA FISANDRA | DEWI NURITA

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

5 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

7 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Pemeran Film The Idea of You

9 jam lalu

Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

15 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

1 hari lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya