TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar rangkaian acara Festival Film Antikorupsi 2019 (Anti-corruption Film Festival/ACFFest 2019) di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, pada Ahad, 8 Desember 2019. Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, acara ini digelar sebagai upaya KPK membangun nilai-nilai antikorupsi dengan pendekatan seni.
"KPK bisa melakukan pendekatan melalui lagu, puisi, dongeng, foto dan komik dan karya sejenis lainnya. Terutama lewat film-film yang diproduksi berdasar realitas di lingkungan masyarakat masing-masing," ujar Febri lewat keterangan tertulis pada Ahad, 8 Desember 2019.
Kegiatan hari ini akan dibuka oleh Wakil Ketua KPK Saut Situmorang pada sesi pertama, dan Ketua KPK Agus Rahardjo pada sesi kedua. Rangkaian ACFFest 2019 akan digelar dalam dua sesi. Sesi pertama terdiri dari pemutaran 4 Film Finalis ACFFest 2019, diskusi film bersama sutradara Gina S Noer, dan pameran foto. Sesi pertama akan digelar pukul 14.30-17.30 WIB.
Sesi kedua akan digelar pada 18.30-22.00 WIB. Dalam sesi ini akan dilakukan penganugerahan dan pemutaran Film Terbaik dan Favorit Acffest 2019, teater Dongeng Kebangsaaan bersama Sutradara Garin Nugroho, Cornelia Agatha, Asmara Abigail, Endah Laras, Mia Ismi Choir.
Sebelumnya, rangkaian kegiatan ACFFest 2019 dimulai sejak 28 Mei 2019. Seluruh proposal yang masuk dinilai oleh dewan juri, yaitu penulis naskah dan sutradara Jujur Prananto dan Yandy Laurens.
Juri menentukan 10 proposal film terbaik yang berhak menerima dana produksi dan asistensi dalam proses pembuatan film termasuk pemilihan talent. Sebelum proses produksi, peserta pemilik proposal terpilih wajib mengikuti movie camp dan coaching clinic selama 3 hari pada 9 - 11 September di Jakarta. Dalam sesi tersebut, peserta diajak untuk membedah naskah film masing-masing dan teknik penyutradaraan yang akan digunakan bersama KPK dan dewan juri, yaitu Jujur Prananto dan Kamila Andini.
Selanjutnya, peserta diberikan waktu pada rentang 12 September hingga 25 November untuk melakukan proses produksi film sampai finishing. Pada tahapan ini, peserta juga mendapatkan fasilitas online editing dan pendampingan mentor lokal di daerahnya masing-masing selama proses produksi film.