Jadi Oposisi, Presiden PKS Minta Nasehat ke Muhammadiyah
Reporter
Friski Riana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 5 Desember 2019 05:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengungkapkan tujuannya menemui Ketua Umum PP Muhammadiyah untuk meminta nasehat terkait kebangsaan.
"Kami perlu menimba banyak pengalaman, khususnya terkait bagaimana PKS sebagai partai Islam bisa mengintegrasikan keislaman dengan kebangsaan," kata Sohibul di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu, 4 Desember 2019.
Menurut Sohibul, PKS dengan Muhammadiyah sudah satu visi, dan sudah selesai tentang Indonesia. Keduanya bersepakat dengan seluruh konsesus dasar bernegara dan ingin bersama-sama membangun Indonesia ke depan.
"Buat PKS, spirit yang dibawa PKS adalah memang PKS partai Islam, tapi PKS tidak akan pernah lepas dari konteks keindonesiaan dan kekinian. Artinya alam kemodernan hari ini," katanya.
Dalam pertemuan, Sohibul mengaku dapat nasehat dalam mematangkan demokrasi, menjaga logika dasar demokrasi dengan menempatkan diri sebagai kekuatan penyeimbang. Sebab, ia memandang demokrasi saat ini sebagai fenomena kekinian ya. Karena itu, PKS ingin serius membangun demokrasi yang substansial, bukan demokrasi yang prosedural.
"Kami akan berusaha melaksanakan itu bagaimana ke depan integrasi Islam dan kebangsaan bisa benar-benar terwujud, dan Indonesia menjadi negara maju, darul syaadah," ucapnya.