Pidato soal PKI, Ini Klarifikasi Jubir Prabowo Subianto

Senin, 25 November 2019 07:51 WIB

Ilustrasi konsep komunisme. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, memberi penjelasan khusus tentang ancaman PKI dan komunisme yang dilontarkan pidato Rektor Universitas Pertahanan Letnan Jenderal Tri Legionosuko.

"Pak Prabowo tidak tahu menahu terkait dengan isi pidato tersebut. Pak Menteri Pertahanan tidak dikonfirmasi," kata Dahnil melalui pesan singkat kepada Tempo pada Ahad malam, 24 November 2019.

Menurut Dahnil, ideologi apa pun yang mengancam Pancasila harus dilawan. Menhan Prabowo pun mendorong sekolah-sekolah terus mengajarkan Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Meski begitu, dia mengingatkan, dunia pendidikan jangan melanggengkan dendam sejarah sebab segenap bangsa Indonesia harus bergerak memikirkan kemajuan bersama.

"Pendidikan sejarah harus dalam bentuk memperkuat ideologi Pancasila, dan semaksimal mungkin mereduksi dendam sejarah."

Dalam acata bedah buku "PKI Dalang dan Pelaku G30S 1965" di kantor Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta, pada Sabtu lalu, 23 November 2019. Legionosuko membacakan pidato mengatasnamakan Prabowo Subianto yang tak hadir.

Legionosuko melontarkan dugaan bahwa komunis dan gerakan komunisme masih eksis di Indonesia. Dia menyatakan runtuhnya Uni Soviet sebagai negara komunis terbesar tak meruntuhkan komunisme. Bahkan, negara-negara yang ideologi Komunisme masih eksis, seperti Cina dan Kuba.

Maka dia meminta masyarakat waspada terhadap bahaya laten komunisme. Para guru sejarah pun mesti menyampaikan kepada siswa ihwal kekejaman para kader PKI (Partai Komunis Indonesia) di masa lalu.

Dahnil Anzar, yang juga Staf Khusus Menhan Prabowo Subianto, tidak menjawab dengan jelas siapa penulis teks pidato Legionosuko tersebut.

Dia hanya mengatakan Prabowo tak tahu menahu soal isi pidato tadi.

Klarifikasi serupa sebelumnya disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dasco menolak pidato itu dianggap berasal dari Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra.

"Isi pidato ini kami anggap sebagai pribadi dari Rektor Universitas Pertahanan," ujar Wakil Ketua DPR tersebut pada Ahad lalu, 24 November 2019.

Berita terkait

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

6 jam lalu

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto dapat menambah nomenklatur kementerian dengan amendemen UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

7 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi soal rencana Presiden terpilih Prabowo membentuk kabinet gemuk.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

7 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

7 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

Juru bicara Prabowo mengatakan ide presidential club Prabowo ditujukan untuk menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

7 jam lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

Gibran tak banyak menanggapi soal gugatan PDIP ke PTUN yang putusannya bisa saja berimbas pada pelantikannya sebagai wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

8 jam lalu

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

10 jam lalu

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

11 jam lalu

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

Yusril mengatakan, Prabowo bisa menambah nomenklatur kementerian dengan melakukan revisi Undang-Undang Kementerian Negera.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

11 jam lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Yusril Dukung Prabowo Tambah Kementerian, Singgung Kemendikbudristek yang Terlalu Gemuk

11 jam lalu

Yusril Dukung Prabowo Tambah Kementerian, Singgung Kemendikbudristek yang Terlalu Gemuk

Menurut Yusril, setelah Prabowo dilantik jadi presiden, ia bisa langsung mengeluarkan Perppu terkait penambahan nomenklatur kementerian.

Baca Selengkapnya