Gubernur Tawarkan Proyek Strategis di Jabar dalam US-Indonesia Investment Summit
Kamis, 21 November 2019 17:56 WIB
INFO NASIONAL — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang juga akrab disapa Emil mengundang perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) untuk berinvestasi di Jabar melalui acara US-Indonesia Investment Summit di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Kamis, 21 November 2019.
Menurut dia, sejauh ini investor dari AS di Jabar tidak lebih banyak dari investor asal Asia. Padahal, ada 209 proyek strategis di Jabar dengan nilai hampir 60 miliar dollar AS atau Rp 845 triliun.
“Kami mengundang perusahaan-perusahaan Amerika Serikat lebih banyak karena kalau proporsi hari ini investor terbesar ke Jawa Barat itu masih negara-negara Asia, Asia Timur khususnya. Jadi kurang balance,” kata Emil yang mendapat penghargaan Inspirational Leader se-Asia Pasifik di Markas PBB Bangkok Oktober lalu.
Emil mengatakan, investor Amerika Serikat seringkali melihatnya ke proyek pemerintah pusat. Ia memberikan edukasi bahwa pintu investasi itu ada dua, yaitu proyek pemerintah pusat dan proyek pemerintah daerah.
Hingga kini, investasi AS di Jabar pada berbagai bidang mencapai nilai Rp 4 triliun. Dari 209 proyek yang ditawarkan, investor AS siap ikut serta dalam 11 proyek siap lelang melalui skema kerja sama Public Private Partnership (PPP), di antaranya proyek TPPAS Legok Nangka, LRT Bandung Raya, Segitiga Rebana, hingga proyek Tol Bandung-Cilacap.
Emil menegaskan, Pemda Provinsi Jabar sangat mendukung dan mendorong agar investasi terus tumbuh. Salah satunya dengan tujuan meningkatkan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.
“Saya melanjutkan arahan Presiden (Joko Widodo), bahwa semua urusan yang menciptakan lahan pekerja harus diprioritaskan. Maka investasi menjadi penting, supaya bisa mengurangi tingkat pengangguran dan lain-lain,” ujar Emil.
Emil juga memaparkan dua cara atau tipe bisnis yang bisa dilakukan para investor untuk menanamkan investasi di Jabar.
Pertama, investasi langsung atau Business to Business (B2B), seperti pembangunan industri manufaktur. Kedua, investasi untuk kerja sama pembangunan berbagai proyek Pemda Provinsi Jabar, contohnya pola kerja sama PPP atau Business to Government (B2G). (*)