Pengamat Nilai Rangkulan Jokowi - Surya Paloh Politik Dua Wajah

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Selasa, 12 November 2019 11:39 WIB

Presiden Joko Widodo merangkul Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat menghadiri penutupan Kongres Kedua Partai Nasdem dan HUT ke-8 Partai Nasdem di Jakarta International Teathre, Jakarta, Senin, 11 November 2019. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai kemesraan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Ketua Umum Partai NasDem, dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang ditampilkan dalam ulang tahun NasDem pada Senin malam, 11 November 2019, bisa saja hanyalah gimik.

"Kita tahu, politisi itu biasa menghadirkan dua wajah. Wajah baik di depan publik. Namun di saat yang sama menampilkan wajah munafik di belakang panggung," ujar Ujang saat dihubungi Tempo pada Selasa, 12 November 2019.

Ujang menilai, kerenggangan antara Jokowi-Paloh sebelumnya tak bisa disembunyikan. Hal itu terlihat ketika Jokowi tidak diundang dalam pembukaan kongres NasDem dan malah menghadirkan Anies Baswedan. "Namun NasDem tidak ingin kehilangan akal sehat. Akhirnya, mengundang Jokowi di acara penutupan tadi malam," ujar dia.

Begitu pula dengan Megawati. Ujang menilai keduanya terlihat hanya saling senyum kecut saja saat bertemu. Saling berbaik-baik di depan publik, namun di belakang saling atur strategi untuk bisa saling mengalahkan.

Acara HUT NasDem ke-8 di Jiexpo, Kemayoran tadi malam, diwarnai sejumlah bahasa tubuh maupun pernyataan ketiga tokoh tersebut. Mulai dari Jokowi memeluk Surya Paloh lebih erat daripada Presiden PKS Sohibul Iman, hingga Surya Paloh yang menyatakan masih menyayangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Menurut Ujang, semua itu hanya gimmick. Elite politik saat ini dinilai tidak memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

"Kita ini miskin teladan. Mereka itu kan berteman karena kepentingan, bermusuhan karena kepentingan. Jika kepentingannya sama, akan bersahabat. Namun, jika kepentingannya berbeda jadi lawan," ujar dia.

Sebelumnya dalam Kongres NasDem tiga hari lalu, Surya Paloh menyindir sinisme tokoh atau partai lain terhadap dirinya yang berangkulan dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

"Kami berkunjung ke kawan pun dicurigai, ini bangsa model apa? Rangkulan pun dimaknai tafsir kecurigaan. Kita mengaku demokratis, tapi begitu ortodoks dan konservatif," ujar Surya di Jiexpo Kemayoran, pada Jumat malam, 8 November 2019.

Beberapa hari sebelumnya, Jokowi mengaku cemburu dengan kemesraan Surya dan Sohibul. "Saya tidak tahu maknanya tapi rangkulannya tidak biasa. Tidak pernah saya dirangkul seperti itu," ujar Jokowi dalam acara perayaan HUT Partai Golkar di The Sultan Hotel, Jakarta, Rabu malam, 6 November 2019.

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

4 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

5 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

14 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

15 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

16 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

1 hari lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

1 hari lalu

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menanggapi kemungkinan jika PKS bergabung dengan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

1 hari lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya