Pembunuhan 2 Aktivis di Labuhanbatu Terkait Konflik Lahan Sawit

Reporter

Mei Leandha

Sabtu, 9 November 2019 18:15 WIB

Lima pelaku pembunuhan Maraden Sianipar dan Martua Parasian Siregar alias Sanjay ditangkap tim gabungan Polda Sumut dan. Polres Labuhanbatu. FOTO: Dok. Polda Sumut

TEMPO.CO, Medan-Lima dari delapan pelaku pembunuhan terhadap dua aktivis Maraden Sianipar dan Martua Parasian Siregar alias Sanjay ditangkap tim gabungan Polisi Daerah Sumatera Utara dan Polres Labuhanbatu. Mereka ialah Janti Katimin Hutahaen alias Katimin alias Jamti Hutahaen, 42 tahun, Victor Situmorang alias Pak Revi, 55 tahun, Sabar Hutapea alias Pak Tati, 55 tahun, Daniel Sianturi alias Niel, 40 tahun, dan Harry Padmoasmolo alias Herry alias Hari, 40 tahun.

Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Agus Andrianto mengatakan para pelaku menganiaya kedua korban hingga tewas berdasarkan suruhan Harry. Harry adalah pemilik perkebunan kelapa sawit di bawah naungan Koperasi Serba Usaha (KSU) Amelia. Perkebunan ini sudah berulangkali mengusir dan memperingatkan para penggarap seperti kelompok Maraden Sianiapar (korban) untuk tidak menggarap di areal mereka.

Harry pernah menyuruh Joshua Situmorang untuk menghabisi kelompok Ranjo Siallagan dengan upah Rp 15 juta, namun Ranjo selamat. Terakhir, usai cekcok dengan kelompok korban, Harry memerintahkan Janti Hutahaen mengusir dan menghabisi nyawa Maraden dan Martua kalau melawan. Janti diiming-imingi upah jika sudah menghabisi kelompok Maraden. Saat diperiksa polisi, Harry membantah semua ini.

"Berdasarkan bukti-bukti dan pemeriksaan para pelaku yang sudah ditangkap, diduga keras Harry yang mengintruksikan untuk mengusir dan kalau perlu menghabisi kedua korban saat mendatangi lahan," kata Agus, Jumat, 8 November 2019.

Menurut Agus, areal KSU Amelia adalah kawasan hutan yang dikuasai Harry lewat koperasinya. Beberapa kelompok penggarap juga berusaha menduduki lahan tersebut. PT SAB/KSU Amalia di Kecamatan Panaihilir, Kabupaten Labuhanbatu mulai mengkonversi kawasan dengan sawit pada 2005, namun di 2018 lahannya dieksekusi dinas kehutanan.

"Sawit inilah yang mereka jaga. Korban bersama kelompoknya melakukan penanaman dan pemanenan. Merasa terganggu, di sinilah niat membunuh kedua korban," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Andi Rian.

Menurut Andi kronologi peristiwa itu berawal pada Selasa siang, 29 Oktober 2019. Maraden dan Martua mendatangi perkebunan dan bertemu dengan Hendrik Simorangkir, Riki Pranata alias Riki, Joshua Situmorang alias Jos, Daniael Sianturi alias Niel, Victor Situmorang alias Pak Revi, dan Sabar Hutapea alias Pak Tati.

Semuanya sudah memegang kelewang. Hendrik menanyakan tujuan kedatangan. Korban mengatakan kalau di perkebunan banyak pencuri. Percakapan ini
berujung pada cekcok dan diakhiri dengan pembunuhan sadistis terhadap dua korban.

MEI LEANDHA

Berita terkait

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

4 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

7 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

22 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

22 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

22 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

1 hari lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya