Idham Azis Tak Ditanya Soal Polisi Alat Rezim, Haris: Sandiwara

Kamis, 31 Oktober 2019 08:24 WIB

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung terpilihnya Komjen (Pol) Idham Azis sebagi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), menggantikan Tito Karnavian yang mendapatkan amanah baru dari Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Indonesia Maju di Komplek MPR RI, Jakarta, Rabu (30/10/19).

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar mengkritik absennya sejumlah isu dalam proses uji kepatutan dan kelayakan Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat terhadap calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Komisaris Jenderal Idham Azis kemarin, 30 Oktober 2019. Padahal menurut Haris, masalah kepolisian masih berkutat di persoalan yang sama, mulai dari profesionalitas penanganan perkara, keberpihakan pada orang berkuasa dan berpunya ketimbang masyarakat kecil, masih adanya sejumlah praktik kekerasan, dan dugaan polisi menjadi bagian dari alat eksistensi rezim.

"Ini gimana? Karena mayoritas partai-partai DPR partai penguasa semua. Semua sandiwara aja DPR," kata Haris kepada Tempo, Kamis, 31 Oktober 2019.

Tudingan bahwa polisi menjadi alat kekuasaan menguat karena maraknya kriminalisasi terhadap orang-orang yang berbeda pandangan dengan pemerintah. Isu ini juga santer di pusaran perhelatan pemilihan presiden 2019. Polisi dalam sejumlah kesempatan membantah menjadi alat politik penguasa.

Haris mengatakan, pengalaman struktural Idham Azis memang memenuhi untuk menjadi Tri Brata-1. Idham di antaranya pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Wakil Kepala Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Polri, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Kapolda Metropolitan Jakarta Raya, hingga Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. "Secara struktur pengalamannya oke, tapi yang jadi catatan prestasinya di masing-masing posisi itu."

Salah satu kinerja Idham yang banyak disorot ialah penanganan kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. Menurut Haris, sewaktu menjadi Kapolda Metro Jaya Idham tak membawa kemajuan apa pun dalam pengungkapan kasus Novel. Begitu pula saat Idham naik pangkat menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal.

Advertising
Advertising

Haris menilai, faktor kedekatan dengan mantan Kapolri Tito Karnavian yang membuat Idham Azis dipilih menjadi Kapolri. Majalah Tempo edisi Senin, 28 Oktober 2019 menyebutkan Tito menyodorkan nama Idham kepada Presiden Jokowi.

Berita terkait

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

5 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

5 hari lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

5 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

5 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

6 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

6 hari lalu

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

Listyo Sigit mengatakan, penunjukan Andi Gani sebagai staf ahli Kapolri dilandasi banyak sengketa antara buruh dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

6 hari lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

6 hari lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

6 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya