Ponpes Ini Dukung Stop Mobilisasi Warga Saat Pelantikan Presiden

Sabtu, 19 Oktober 2019 01:36 WIB

Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat melakukan simulasi pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2019. Simulasi pengamanan tersebut dilakukan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang akan dilaksanakan pada Minggu, 20 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Gesikan Yogyakarta mengaku mendukung penuh kebijakan Polri terkait larangan aksi mobilisasi masa pada momentum pelantikan presiden besok, Ahad 20 Oktober 2019.

Melalui kewenangan kebijakan diskresi, tidak menerbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) aksi unjuk rasa dinilai kalangan pondok ini sebagai langkah tepat. Dengan pertimbangan untuk menghindari, mencegah provokasi, aksi rusuh dan melindungi keamanan bersama masyarakat .

"Dalam paradigma kaidah ushul dikenal 'perkara wajib yang tidak dapat sempurna kecuali dengannya maka perantara itu menjadi wajib atau Maa Laayatimmul waajibu illa bihii Fahuwal waajib'" ujar Pengasuh Ponpes Sunan Kalijaga Gesikan Yogya Beny Susanto Jumat 18 Oktober 2019.

Berangkat dari pemahaman itu, ujar Benny, kelancaran, kondusifitas dan keamanan proses pelantikan presiden-wakil presiden terpilih memang hanya bisa ditegakkan dengan jalan diskresi sehingga larangan aksi merupakan kebutuhan yang tidak bisa dihindari.

Menurut Benny, sering terjadi salah paham bahwa kebebasan berekpresi, unjuk rasa dalam UU No. 9/1998 itu bersifat mutlak tanpa batas. Padahal tidak demikian.

Advertising
Advertising

"Ada batasan, pengecualian antara lain berhubungan dengan tidak boleh mengganggu kepentingan umum, ketertiban publik, tidak boleh mengganggu hak asasi orang lain, menggunakan etika dan moral serta menjaga satu kesatuan bangsa-negara," ujarnya.

Oleh sebab itu, ujar Benny, terkait dengan pelantikan sebagai hajat akhir demokrasi 2019 maka apabila tetap ada aksi bisa dibubarkan oleh kepolisian.

NKRI 9, menurutnya, bukanlah negara rusuh tetapi negara hukum (rech staat) sehingga upaya yang bersifat preventif dan persuasif harus dilakukan.

" Meskipun otoritas kamtibmas menjadi tugas pokok Polri, tetapi ada ruang terbuka bagi partisipasi dan adanya kebutuhan dukungan publik. Aksi anarkhis bukan saja melanggar hukum, tapi tidak keren bahkan merusak," ujarnya.

Menurut Benny, sedari awal, pada momentum yang amat berharga bagi dinamika kenegaraan-demokratisasi elektoral 2019, adanya peluang rusuh harus dihadang bersama. Sebab lima kali Pemilu pasca reformasi kualitas demokrasi tidak boleh berjalan mundur. Harus berjalan maju ke depan dan progresif.

"Oleh karena itu peran tokoh masyarakat, terutama partai politik dan tim sukses amat penting dalam upaya preventif dan persuasif," ujarnya.

Benny selaku kalangan pondok pesantren berharap Presiden terpilih Joko Widodo dan Wapres KH. Ma’ruf Amin amanah dan membawa kesejahteraan, keadilan dan kemajuan bagi seluruh bangsa-negara Indonesia.

Pihaknya sebagai bagian akar rumput juga mengapresiasi mantan capres Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Uno. "Kami apresiasi Prabowo-Sandi yang telah berjiwa besar dan kesatria menerima hasil akhir Pemilu 2019 sebagai pendidikan politik yang baik," ujarnya.

Menurut Benny, jika para kandidat peserta Pilpres, tim sukses telah menerima secara bulat hasil akhir, tentu saja tidak ada manfaat bahkan hanyalah kerugian bagi pihak yang masih mengupayakan penolakan pelantikan presiden.

Berita terkait

Kuasa Hukum Sebut Anandira Puspita Tak Pernah Izinkan Kasus Dugaan Perselingkuhan Suaminya Diunggah Akun Instagram Ayoberanilaporkan6

9 hari lalu

Kuasa Hukum Sebut Anandira Puspita Tak Pernah Izinkan Kasus Dugaan Perselingkuhan Suaminya Diunggah Akun Instagram Ayoberanilaporkan6

Kuasa hukum Anandira Puspita menyatakan kliennya tak pernah mengizinkan admin akun @ayoberanilaporkan mengunggah dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

Lebaran Ketupat, Tradisi Muslim di Jawa Sepekan Setelah Idul Fitri

14 hari lalu

Lebaran Ketupat, Tradisi Muslim di Jawa Sepekan Setelah Idul Fitri

Tradisi Lebaran Ketupat turun temurun dilakukan di Jawa sepekan setelah Idul Fitri. Bagaimana prosesinya?

Baca Selengkapnya

Ikon Lebaran, Ini 5 Fakta Menarik Soal Ketupat di Indonesia

19 hari lalu

Ikon Lebaran, Ini 5 Fakta Menarik Soal Ketupat di Indonesia

Ketupat sudah ada sejak masa pra-Islam di Indonesia, mulai populer untuk Idul Fitri atau lebaran sejak dikenalkan Sunan Kalijaga.

Baca Selengkapnya

Profil Masjid Agung Demak yang Sempat Terendam Banjir

38 hari lalu

Profil Masjid Agung Demak yang Sempat Terendam Banjir

Masjid Agung Demak sempat terendam banjir pekan lalu. Berikut profil masjid yang dibangun penyebar Islam, Walisongo.

Baca Selengkapnya

Setelah KPU Umumkan Rekapitulasi Pemilu 2024, Ini Jadwal Pelantikan Presiden-Wakil Presiden dan Anggota DPR

38 hari lalu

Setelah KPU Umumkan Rekapitulasi Pemilu 2024, Ini Jadwal Pelantikan Presiden-Wakil Presiden dan Anggota DPR

KPU telah umumkan hasil rekapitulasi Pemilu 2024. Bagaimana jika ada gugatan ke MK? Kapan jadwal pelantikan Presiden-Wakil Presiden, anggota DPR?

Baca Selengkapnya

Siap Bela Amy WNA Korea Ambil Kembali Anaknya, Sunan Kalijaga Tantang Hotman Paris

43 hari lalu

Siap Bela Amy WNA Korea Ambil Kembali Anaknya, Sunan Kalijaga Tantang Hotman Paris

Sunan Kalijaga membeberkan alasannya membela Amy WNA Korea untuk merebut kembali empat anaknya yang dikuasai Aden Wong dan Tisya Erni.

Baca Selengkapnya

Konsekuensi UU IKN Jakarta Tak Lagi Berstatus Ibu Kota Negara Sejak 15 Februari Lalu, Kok Bisa?

50 hari lalu

Konsekuensi UU IKN Jakarta Tak Lagi Berstatus Ibu Kota Negara Sejak 15 Februari Lalu, Kok Bisa?

Akibat UU IKN, status Jakarta sebagai Daerah Khusus Ibu Kota Negara disebut telah berakhir per 15 Februari 2024 lalu. Ini maksudnya?

Baca Selengkapnya

Kapan Jadwal Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024?

20 Februari 2024

Kapan Jadwal Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024?

Prabowo-Gibran hampir dipastikan menang Pilpres 2024 berdasarkan real count sementara KPU. Kapan jadwal pelantikan presiden dan wakil presiden 2024?

Baca Selengkapnya

Sunan Kalijaga Heran Orang Tua Pelaku Bullying ke Anaknya Berbeda Saat Proses Mediasi

19 Februari 2024

Sunan Kalijaga Heran Orang Tua Pelaku Bullying ke Anaknya Berbeda Saat Proses Mediasi

Anak Sunan Kalijaga menjadi korban bullying teman-teman sekolah. Mediasi gagal gara-gara orang tua pelaku bullying berbeda.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Ini Jadwal Real Count, Pelantikan Anggota DPRD, DPD, DPR, Kapan Pelantikan Presiden-Wapres 2024-2029?

18 Februari 2024

Pemilu 2024: Ini Jadwal Real Count, Pelantikan Anggota DPRD, DPD, DPR, Kapan Pelantikan Presiden-Wapres 2024-2029?

Berikut jadwal real count dari KPU, pelantikan anggota DPRD, DPD, DPR dan Capres-Cawapres dalam agenda Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya