Polisi Ringkus Pelaku Penikam Pekerja di Wamena hingga Tewas

Reporter

Andita Rahma

Editor

Amirullah

Jumat, 18 Oktober 2019 10:47 WIB

Warga mengikuti pemberangkatan jenazah Deri Sambira, korban dari penikaman di Bandar Udara Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin 14 Oktober 2019. Deri Sambira menjadi korban keempat dari suku Toraja yang meninggal atas kerusuhan yang terjadi di Wamena. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua meringkus Nerius Wenda, 35 tahun, terduga pelaku pembunuhan pekerja bangunan di Wamena. Ia diduga membunuh Deri Datu Padang, 26 tahun, di Jalan Trans Kimbim Wamena, Kampung Piramid, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

"NW kami ringkus pada 17 Oktober 2019 sekitar pukul 02.30 WIT. Pelaku masih kami periksa sampai saat ini," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Mabes Polri Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal melalui keterangan tertulis, Jumat, 18 Oktober 2019. Nerius sempat kabur sebelum akhirnya polisi menembak kakinya.

Kamal menjelaskan, Nerius ditangkap di rumahnya saat sedang tidur. Namun saat diringkus, Nerius berupaya melarikan diri sehingga polisi menembak dia di bagian kaki.

Kasus pembunuhan itu terjadi pada 12 Oktober 2019. Deri Datu Padang, pekerja asal Toraja, Sulawesi Selatan, ditikam dan mengalami luka di perut kanan.

Ketika itu, Deri bersama lima orang pekerja lainnya sedang dalam perjalanan pulang. Saat di depan jembatan Woma, Deri ditikam oleh dua orang tak dikenal.

Advertising
Advertising

Deri pun dibawa ke Rumah Sakit Wamena untuk mendapat perawatan. Namun, tak lama setelah mendapat penanganan medis, ia meninggal dunia.

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

3 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

15 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

20 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

23 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

23 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya