INFO NASIONAL — Sumber daya manusia (SDM) unggul menjadi kunci bagi PT Angkasa Pura II (Persero) untuk menjadi pemain global dalam bisnis pengelolaan bandara, khususnya di era revolusi industri 4.0 saat ini.

Menyusul hal tersebut, dalam dua tahun terakhir Angkasa Pura II melakukan transformasi di sektor SDM guna mencapai cita-cita menjadi The Best Smart Connected Airport Operator in Region.

President Director Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan transformasi SDM yang dilakukan salah satunya guna mempersiapkan karyawan terjun dalam bisnis digital.

“Kami tengah mempersiapkan ribuan karyawan digital sehingga pada tahun ketiga transformasi sudah siap mempertajam penetrasi di bisnis digital antara lain airport big data, airport e-commerce, airport e-payment, airport e-advertising, dan airport community. Bisnis digital tersebut tentunya dapat mendukung bisnis utama kami, yaitu pengelolaan bandara untuk menjadi lebih profesional serta berkiblat pada standar global,” ujarnya.

Sejak transformasi SDM dijalankan, Angkasa Pura II juga langsung memulai program pengembangan kompetensi dengan memberikan beasiswa pascasarjana.

Pada 2017, sebanyak 33 karyawan berhasil lolos seleksi untuk meraih beasiswa di School of Business and Management, Institut Teknologi Bandung. Pada Jumat, 18 Oktober 2019, para karyawan tersebut melaksanakan inaugurasi wisuda dan dinyatakan lulus.

“Kompetensi dari 33 karyawan yang diwisuda hari ini jelas meningkat dan mereka akan diberi peran strategis guna memperkuat Angkasa Pura II,” kata Awaluddin.

Adapun pada 2018 sebanyak 36 karyawan mendapat beasiswa Magister Manajemen Universitas Padjajaran.

Lalu pada 2019 program pascasarjana diperluas ke program studi Digital Business di Telkom University. Saat ini ada 11 karyawan yang tengah menjalankan program tersebut.

Tidak sebatas pemberian beasiswa, skill para karyawan Angkasa Pura II turut diasah dengan diikutkan berbagai pelatihan yang digelar lembaga global di industri penerbangan dunia seperti Airport Council International (ACI), International Air Transport Association (IATA), dan International Civil Aviation Organization (ICAO).

Angkasa Pura II kini juga memiliki Airport Learning Center yang memiliki dua program besar peningkatan kompetensi karyawan, yaitu Great People Development Program dan Great Leader Development Program. Kehadiran Airport Learning Center ini tentunya dapat mempersiapkan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang dinamis.

“Sejalan dengan fokus pembangunan SDM Unggul untuk Indonesia Maju yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, Angkasa Pura II benar-benar mempersiapkan karyawan untuk siap menghadapi revolusi industri 4.0. Kami ingin agar bandara-bandara di bawah Angkasa Pura II dapat mengikuti kemajuan zaman dan tren yang tengah berkembang di masyarakat,” ucap Awaluddin.

Angkasa Pura II saat ini tengah bertransformasi untuk membawa bisnis pengelolaan bandara di Indonesia ke level berikutnya melalui penerapan teknologi informasi, artificial intelligence, konsep ramah lingkungan, dan global partnership.

Di samping itu, Angkasa Pura II juga terus memperluas portofolio bisnis seperti properti, kargo, dan digital.

“Kompetensi yang berada di daftar paling atas, yang paling dibutuhkan untuk ada di setiap karyawan Angkasa Pura II adalah Digital Savvy. Mereka harus bisa memanfaatkan teknologi dan bekerja sama di dalam lingkungan digital modern,” ujar Awaluddin.

Adapun pada 2020, formasi jumlah karyawan yang ditetapkan Angkasa Pura II adalah sekitar 13.000 orang seiring dengan semakin banyaknya portofolio bisnis dan jumlah bandara yang dikelola perseroan. (*)