Langkah Kuda Prabowo, Sowan Sana Sini ke Koalisi Jokowi

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Senin, 14 Oktober 2019 09:26 WIB

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto seusai melakukan pertemuan di kediaman Surya Paloh di Kawasan Permata Hijau, Jakarta, Ahad, 13 Oktober 2019.Dalam pertemuan ini kedua tokoh ini membahas situasi politik terkini di Indonesia. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Usai pemilihan presiden 2019, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subanto memainkan langkah kuda dengan bertemu sejumlah ketua umum partai politik. Ibarat permainan catur, Prabowo bak kuda yang langkahnya bisa kemana saja tanpa ada bidak yang bisa mencegah.

Sejauh ini, Prabowo sudah bertemu dengan sejumlah ketua umum partai di koalisi Jokowi, bekas seterunya dalam pemilihan presiden 2019. Mulai dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, hingga Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

"Selanjutnya, lagi diatur untuk ketemu Pak Airlangga Golkar, Cak Imin (PKB), semua partai saya akan (temui)," ujar Prabowo saat ditemui usai bertandang ke kediaman Surya Paloh di bilangan Permata Hijau, Jakarta Selatan pada Ahad malam, 13 Oktober 2019.

Selain dengan ketua-ketua umum partai, Prabowo juga telah bertemu untuk kedua kalinya dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, sejak Pilpres usai. "Hubungan kami baik, bisa dikatakan kami mesra," kata Prabowo usai pertemuan di Istana Negara pada Jumat, 11 Oktober 2019.

Dalam pertemuan empat mata itu, kata Jokowi, keduanya membahas soal koalisi ke depan. "Ini belum final, tapi kami bicara banyak mengenai kemungkinan Gerindra masuk ke koalisi kami," tutur Jokowi.

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, berswafoto bersama awak media usai bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, 11 Oktober 2019. Foto: Joko Widodo

Adapun Prabowo menjelaskan pihaknya siap bergabung dengan kubu pemerintah jika Jokowi memerlukannya. "Kalau kami diperlukan, kami siap. Kami akan beri gagasan yang optimistis, kami yakin Indonesia bisa tumbuh dobel digit, kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat," ujarnya.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai langkah yang belakangan diambil Prabowo terkait pintu yang selama ini terlihat masih tertutup baginya untuk masuk ke koalisi Jokowi.

<!--more-->

"Prabowo sepertinya sedang mengajukan 'proposal membangun Indonesia bersama' kepada parpol koalisi Jokowi," ujar Adi saat dihubungi Tempo pada Ahad malam, 13 Oktober 2019.

Adi memprediksi, belum semua partai membuka pintu untuk Prabowo sehingga Ketua Umum Gerindra itu harus melancarkan langkah kudanya. "Kalau sudah diterima masuk koalisi, Prabowo tentu tak perlu menemui partai-partai itu. Jadi, mungkin ada yang belum selesai," ujar dia.

Langkah Prabowo ini sekaligus seolah meninggalkan saudara 'sekutu segajahnya' saat Pilpres 2019 lalu. PKS dan PAN menyatakan akan tetap berada di luar pemerintahan. Sementara Demokrat sudah menyatakan akan mendukung pemerintah, meski masih menunggu koalisi Jokowi akan menerima mereka atau tidak.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto berbicara hangat ditemani es kelapa muda. Dok. Istimewa

"Itu hak partai masing-masing. Para pendukung Prabowo-Sandi juga mempunyai hak mengambil sikap, apakah sepakat dengan beliau berdua atau justru merasa kecewa," ujar Anggota Dewan Kehormatan PAN, Drajad Wibowo saat ditanya ihwal manuver Gerindra belakangan ini.

Wakil Ketua Umum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, sejauh ini peluang Gerindra berkoalisi dengan pemerintahan yakni 50:50. Konsep ketahanan pangan, energi, ekonomi serta pertahanan dan keamanan yang ditawarkan oleh Gerindra, juga diklaim telah diterima oleh Jokowi. Santer beredar informasi, Gerindra menginginkan pos-pos menteri sesuai bidang tersebut. Sejauh ini, calon yang menguat adalah Edhy Prabowo dan Fadli Zon.

"Pokoknya kalau kemudian kami masuk (koalisi Jokowi), ya itu posnya kemungkinan ada untuk Pak Fadli," ujar Dasco, Jumat lalu.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari melihat peluang Gerindra masuk kabinet cukup besar. Sebab, partai itu memiliki kedekatan ideologi dengan PDIP, yaitu sama-sama nasionalis. Selain itu, hubungan Jokowi dan Prabowo yang selalu baik dan saling mengunjungi sejak 2014 dan 2019.

Faktor lainnya, Qodari menilai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri lebih terbuka dengan Prabowo karena tidak memiliki masalah pribadi di masa lampau. Restu Megawati dalam hal ini dinilai penting. "Kombinasi dari beberapa variabel itu membuat peluang masuknya Gerindra besar."

Berita terkait

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

8 jam lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

10 jam lalu

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

Rakernas PDIP yang berlangsung pada 24 sampai 26 April itu akan memutuskan target di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

10 jam lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

11 jam lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

11 jam lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

12 jam lalu

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

PKS beri sinyal bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dua periode berada di luar pemerintah.

Baca Selengkapnya

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

13 jam lalu

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

Sekjen PDIP, Hasto, mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

15 jam lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

15 jam lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

16 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya