Solusi Keterbatasan Anggaran dan SDM Kota Semarang
Jumat, 11 Oktober 2019 09:02 WIB
INFO NASIONAL — Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan bahwa kenaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang signifikan setiap tahunnya. Namun, tetap dinilai belum sebanyak kota besar lainnya. Di sisi lain, jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam beberapa tahun terakhir terus berkurang, tapi tanggung jawab semakin besar.
"Untuk itu mulai tahun 2013 kita mulai membangun Semarang Smart City, supaya PNS kerjanya dapat lebih efektif dan efisien, serta masyarakat bisa ikut terlibat," ujar Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi dalam kegiatan The 2nd International Conference on Smart City Innovation (ICSCI) 2019 di gedung ITC Universitas Diponegoro, Rabu, 9 Oktober 2019.
Dalam paparannya, Hendi mengemukakan bahwa Semarang Smart City menjadi jawaban atas dua tantangan besar pengembangan Kota Semarang dulu. Melalui konsep ini, seluruh pekerjaan di Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terhubung dalam sebuah sistem, sehingga rantai birokrasi yang lama bisa dipercepat, bahkan dipangkas.
"Tak hanya itu, kami juga tak lagi membangun berdasarkan asumsi, tetapi dengan data untuk tepat sasaran. Sehingga masalah yang ada dapat langsung ditangani, tidak berulang pekerjaannya," kata Hendi.
Ia menggambarkan, pada tahun 2011 hampir separuh wilayah Kota Semarang jalannya rusak dan rawan banjir. Kondisi buruk ini mengakibatkan investasi yang masuk ke Kota Semarang kurang dari 1 triliun dan tren laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang pun cenderung rendah.
“Alhamdulilah, saat ini dengan pola kerja yang lebih baik, pertumbuhan ekonomi meningkat 6,52 persen, pertumbuhan investasi meningkat menjadi 27,5 triliun, penurunan angka kemiskinan yang dibarengi dengan penurunan luas wilayah kumuh, penurunan wilayah rawan banjir juga sejalan dengan peningkatan kondisi jalan baik," ucap Hendi.
"Kesejahteraan masyarakat juga meningkat jika menilik Index Pembangunan Manusia (IPM) Kota Semarang yang semula 77,52 meningkat menjadi 82,72,” katanya, menambahkan.
Hal tersebut menjadi bukti nyata implementasi Smart City berupa sistem perencanaan, sistem pembangunan, sistem pelayanan, maupun sistem pelaporan membuahkan hasil yang baik bagi pembangunan Kota Semarang.
Contohnya, dengan pemanfaatan call center dan sistem Lapor Hendi mempermudah pelaporan kondisi lapangan untuk segera ditindaklanjuti, pemanfaatan situation room sebagai ruang monitor dan control terpadu, pemanfaatan big data guna pendataan masyarakat miskin agar dapat ditangani secara tepat sasaran. (*)