Arteria Dahlan Dibully, Begini Debatnya Melawan Emil Salim

Reporter

Halida Bunga

Kamis, 10 Oktober 2019 10:20 WIB

Ahli Ekonomi, Prof. Emil Salim ikut menghadiri pertemuan antara sejumlah tokoh dan budayawan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 26 September 2019. Pertemuan untuk memberi masukan terkait permasalahan politik saat ini. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Arteria Dahlan sampai dibully netizen gara-gara dianggap kasar terhadap dan Emil Salim dalam diskusi Mata Najwa di televisi swasta tadi malam, Rabu, 9 Oktober 2019.

Program bincang-bincang episode kali ini memilih judul 'Ragu-Ragu Perpu' yang membahas revisi UU KPK dan tuntutan penerbitan Perpu KPK. Najwa Shihab, pemandu acara, menghadapkan dua kubu, yaitu mewakili partai dan nonpartai.

Dari partai ada Sekjen Partai NasDem Johhny G. Plate, anggota DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan, dan anggota DPR Fraksi Gerindra sekaligus Ketua Baleg Supratman Andi Agtas.

Pihak "seberang" diisi dosen Pascasarjana Universitas Indonesia dan mantan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Emil Salim, Direktur PUSAKO Universitas Andalas Feri Amsari, dan Direktur Eksekutif Lembaga Survey Indonesia Djayadi Hanan.

Perdebatan mengenai RUU KPK dan urgensi penerbitan Perpu KPK mulai sengit pada segmen 2, khususnya ketika Arteria Dahlan dan Emil Salim saling berargumen dengan nada tinggi.

Arteria Dahlan mengatakan, "Prof, yang saya ingin katakan pelemahannya dimana? Berhasil dan tidak berhasilnya KPK itu yang tahu kami. Begitu 2015 terpilih, dia buat grand design, roadmap, janji-janji yang harus dikerjakan. Publik ini enggak tahu. Publik ini terhipnotis dengan OTT-OTT (operasi tangkap tangan), seolah-olah itu hebat. Padahal, janji-janji KPK itu banyak sekali di hadapan DPR yang 10 persennya pun belum tercapai."

Emil, bekas teknokrat berusia 89 tahun, membalas singkat. "Apa semua ketua partai yang masuk penjara, apakah itu bukan bukti keberhasilan KPK?"

Arteria langsung menjawab, "Dengan segala hormat saya sama Prof, Prof bacalah tugas fungsi kewenangan KPK. Tidak hanya melakukan penindakan tapi pencegahan. Gimana penindakan, supervisi, monitoring, koordinasinya. Ini enggak dikerjakan Prof. Tolong jangan dibantah dulu."

Emil langsung berkata, "Tapi hukum telah dijatuhkan."

Arteria Dahlan, yang juga anggota Komisi Hukum DPR, melanjutkan penjelasannya. "Yang kedua, saya ingin katakan kenapa kami buat Dewan pengawas. Saya ingin sampaikan biar Prof juga jelas. Kita bicara hukum sama ahli hukum. Bicara hukum pidana korupsi sama ahli pidana korupsi. Bukan saya mendiskreditkan Prof."

Dia lalu menunjukkan sejumlah dokumen dari sejumlah kasus KPK yang uang rampasannya tak masuk ke kas negara. Ada pula kasus dengan kerugian Rp 6 triliun, kasus bencana, KONI, serta pasar yang disebutnya tak pernah diangkat. Menurut Arteria, itulah guna Dewan Pengawas untuk memastikan pengusutan berjalan lancar.

"Ini yang saya katakan, ini yang kita coba kita hargai capaian KPK. Tapi enggak boleh menutup mata kalau harus ada pembenahan KPK. Tahu enggak Prof, siapa pelakunya?" ucapnya.

Ditanya oleh politikus muda berusia 44 tahun tersebut, Emil Salim sigap menjawab, "Dalam aturan UU KPK, ada kewajiban menyampaikan laporan. Tiap tahun dia menyampaikan laporan."

Arteria Dahlan menanggapi dengan nadalebih tinggi sembari menunjuk-nunjuk Emil Salim, yang usianya lebih tua sekitar 45 tahun dari dia.

"Enggak pernah dikerjakan Prof. Prof tahu enggak. Mana Prof? Saya di DPR Prof, enggak boleh begitu Prof. Saya di DPR, saya yang tahu, Prof. Mana? Prof, sesat! Ini namanya sesat! Prof, sesat!"

Perdebatan berlanjut di segmen 4 Mata Najwa.

Emil mengatakan, "Jadi, yang jadi soal itu ada credibility gap. Bung bilang saya dipilih. Yang jadi persoalan, cara memilih itu bebas dari korupsi?"

Arteria Dahlan pun menuturkan, "Ya, iyalah. Prof nanya saya terpilih bebas korupsi atau tidak. Saya yakin. Jangan digeneralisir. Anda bisa jadi menteri karena proses politik di DPR, Pak. Jangan salah. Kasih contoh Pak ke generasi muda, Pak. Bernegara dengan baik. Bekerja dengan baik."

Menurut Emil Salim, yang menjadi persoalan dalam demokrasi di Indonesia bahwa ada laporan berupa buku. Belum sempat dia menjelaskan, Arteria Dahlan menyela pembicaraan.

Emil tiba-tiba memukul meja. "Dengar dulu!"

Dia lantas menerangkan bahwa menjelaskan, "Demokrasi for sale, dimana seluruh yang terjadi penangkapan KPK adalah para politisi yang dipilih. Jadi persoalannya pemilihan yang kita jalankan belum tentu kredibel. Itu jadi persoalan. Jadi Bung bangga, saya dipilih. Tapi apa betul dipilih secara betul? Berapa ongkos yang dikeluarkan? Dari mana uangnya?" katanya.

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

36 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Profil Arteria Dahlan Caleg Inkumben PDIP yang Terancam Gagal ke Senayan

50 hari lalu

Profil Arteria Dahlan Caleg Inkumben PDIP yang Terancam Gagal ke Senayan

Politikus PDIP Arteria Dahlan terancam tidak lolos ke Senayan

Baca Selengkapnya

Arteria Dahlan Terancam Gagal ke Senayan, Deretan Kontroversi yang Pernah Menyeret Namanya

51 hari lalu

Arteria Dahlan Terancam Gagal ke Senayan, Deretan Kontroversi yang Pernah Menyeret Namanya

Arteria Dahlan terancam gagal masuk ke Senayan. Namanya pernah terseret sejumlah peristiwa kontroversial.

Baca Selengkapnya

Tiga Caleg Inkumben PDIP dari Arteria Dahlan hingga Masinton Pasaribu Terancam Gagal ke Senayan

1 Maret 2024

Tiga Caleg Inkumben PDIP dari Arteria Dahlan hingga Masinton Pasaribu Terancam Gagal ke Senayan

Selain Arteria Dahlan, Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga juga minim perolehan suara.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Cerita Anies usai Bertemu Emil Salim: Diskusi Sampai 23.30, dengan Usia 93 Tahun, Tidak Ada Kantuk

29 Januari 2024

Cerita Anies usai Bertemu Emil Salim: Diskusi Sampai 23.30, dengan Usia 93 Tahun, Tidak Ada Kantuk

Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menceritakan pertemuannya dengan mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim tadi malam.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Sebut Pertemuan Anies Baswedan dan Emil Salim Bicara Soal Kebangsaan dan Etika Politik

29 Januari 2024

Sudirman Said Sebut Pertemuan Anies Baswedan dan Emil Salim Bicara Soal Kebangsaan dan Etika Politik

Sudirman Said mengatakan pertemuan Anies Baswedan dan Emil Salim diharapkan dapat mendorong semangat mewujudkan Pilpres yang jujur dan adil.

Baca Selengkapnya

Anies Diskusi dengan Emil Salim, Singgung PISA hingga Peningkatan Kualitas SDM

29 Januari 2024

Anies Diskusi dengan Emil Salim, Singgung PISA hingga Peningkatan Kualitas SDM

Capres nomor urut satu, Anies Baswedan melakukan kunjungan ke kediaman pribadi Profesor Emil Salim di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan pada Minggu malam, 28 Januari 2024. Pertemuan Gubernur DKI Jakarta itu dengan Emil salam dalam giat diskusi peningkatan kualitas manusia dan PISA.

Baca Selengkapnya

Anies Bertemu Emil Salim Diskusi hingga Tengah Malam, Ini yang Dibahas

29 Januari 2024

Anies Bertemu Emil Salim Diskusi hingga Tengah Malam, Ini yang Dibahas

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan merasa bangga dapat berdiskusi soal gagasan perubahan dengan tokoh nasional Emil Salim.

Baca Selengkapnya