BEM Nusantara Nyatakan Siap Bertemu Jokowi

Reporter

Antara

Selasa, 1 Oktober 2019 08:00 WIB

Mahasiswa berjalan menuju gedung DPRD Sulawesi Tenggara untuk melakukan aksi unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis 26 September 2019. Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kendari tersebut menolak UU KPK hasil revisi dan pengesahan RUU KUHP. ANTARA FOTO/Jojon

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM Nusantara menyatakan siap bertemu dengan Presiden Jokowi untuk menyampaikan aspirasi seputar sejumlah rancangan undang-undang yang kontroversial.

Menurut Koordinator Pusat BEM Nusantara Hengky Primana, pertemuan itu mungkin dilakukan asalkan bisa mengakomodasi seluruh perwakilan di setiap provinsi.

"BEM Nusantara ingin ada (perwakilan) dari Sabang sampai Merauke agar menyampaikan langsung kepada Presiden. Yang berjuang bukan hanya di Jakarta tapi setiap daerah juga kan berjuang," tuturnya pada Senin lalu, 30 September 2019.

Henky, yang juga bekas Presiden Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR), menceritakan bahwa ketika undangan pertemuan disampaikan Jokowi pada Kamis pekan lalu, BEM Nusantara belum menyatakan menolak atau menerima.

Dia menilai undangan pertemuan dengan Presiden Jokowi tersebut terlalu mendadak. Ketika itu, selain banyak mahasiswa yang ditangkap dan terluka dalam demonstrasi pada 23-24 September 2019.

Bahkan, dua anggota BEM Nusantara meninggal dalam demonstrasi di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Kamis pekan lalu, 26 September 2019.

Menurut Hengky, jawaban undangan pertemuan telah disampaikan kepada Presiden Jokowi melalui surat terbuka. Isinya, saat itu belum waktunya bertemu dengan Jokowi karena BEM Nusantara sedang berduka cita.

Sikap BEM Nusantara berbeda dengan BEM Seluruh Indonesia (BEM SI).

BEM SI menyatakan berniat bertemu Presiden Jokowi untuk menyampaikan aspirasi. BEM SI menuntut Presiden Jokowi menerbitkan Perpu KPK.

Permintaan itu disampaikan antara lain oleh BEM UGM kepada Kepala Staf Presiden Moeldoko. Tapi, mereka menolak hadir ketika Jokowi mengundang ke Istana pada Jumat pekan lalu, 27 September 2019.

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

42 menit lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

3 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

13 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

13 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

15 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

19 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

20 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

22 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

23 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya