Kerukunan Jawa Mimika Tampung Pengungsi dari Wamena Papua

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 28 September 2019 19:00 WIB

Warga memadati Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Jumat 27 September 2019. Warga Wamena terus memadati bandara untuk meninggalkan Wamena pascakerusuhan pada Senin (23/9/2019). ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

TEMPO.CO, Jakarta - Kerusuhan berdarah di Wamena, Papua membuat warga pendatang mengungsi ke luar wilayah itu. Mereka memilih pulang ke kampung halamannya masing-masing.

Sebagian masih ditampung di beberapa lokasi. Salah satunya oleh Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) Kabupaten Mimika. Mereka menampung 34 pengungsi dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Ketua KKJB Mimika Parjono mengatakan, para pengungsi tersebut untuk sementara ditempatkan pada Sekretariat Paguyuban Pati di Jalan Semangka, Irigasi, Kelurahan Pasar Sentral Timika.

Sebagian besar dari para pengungsi tersebut merupakan warga Kabupaten Sampang, Madura, sisanya tiga orang berasal dari Kabupaten Kediri dan Nganjuk.

"Untuk para pengungsi dari Jawa, tadi pagi sudah diserahkan oleh pihak TNI AU Mayor Librianus R kepada kami dari KKJB. Kemarin saat di Posko Lanud Timika, jumlahnya sebanyak 84 orang. Tadi pagi sudah berangkat ke kampung masing-masing dengan biaya sendiri sebanyak 45 orang, sisanya diserahkan kepada KKJB Mimika sebanyak 34 orang," kata Parjono kepada Antara di Timika, Sabtu 28 September 2019.

Advertising
Advertising

Menurut dia, para pengungsi Wamena tersebut untuk sementara waktu diurus dan dirawat oleh KKJB Mimika sambil menunggu rencana pemulangan mereka ke daerah masing-masing.

Terkait rencana pemulangan para pengungsi tersebut, KKJB Mimika telah berkoordinasi dengan Komandan Lanud Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto maupun dengan Pemkab di daerah asal para pengungsi tersebut.

"Komandan Lanud Timika sekarang ini masih berada di Jakarta. Beliau mengatakan pemulangan para pengungsi ini akan difasilitasi dua hingga tiga hari ke depan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab di Madura, juga disampaikan akan dipikirkan selanjutnya. Bagi kami, solusi mana yang terbaik yang terpenting warga ini bisa pulang ke daerah asalnya, sebab kami tidak punya kemampuan finansial untuk memulangkan mereka," kata Parjono yang merupakan pensiunan prajurit TNI itu.

Berdasarkan informasi yang disampaikan pihak Lanud Timika, katanya, warga non Papua yang bermukim di Wamena masih banyak yang menginginkan segera mengungsi dari wilayah itu, termasuk mengungsi ke Timika.

"Sebetulnya masih banyak yang mau keluar dari Wamena, tapi karena belum mendapat giliran untuk berangkat sehingga sampai sekarang mereka masih tinggal di posko pengungsian di Wamena. Tidak tertutup kemungkinan ada lagi pengungsi yang akan tiba di Timika. Pada prinsipnya KKJB Mimika siap untuk merawat dan menampung mereka sementara sambil mencarikan solusi untuk memulangkan mereka ke daerah masing-masing," kata Parjono.

Salah seorang pengungsi Wamena, Sahrawi mengatakan kini terdapat ribuan warga non Papua yang mengungsi di Kantor Koramil, Kodim dan Polres Jayawijaya di Wamena. Mereka menunggu antrean untuk segera diberangkatkan ke luar dari daerah konflik itu.

"Yang bertahan di Wamena sekarang ini hanya pengusaha-pengusaha besar saja, kalau yang tidak punya usaha kebanyakan mau pulang semua. Banyak orang sekarang mengungsi di Kodim dan Koramil maupun Polres Jayawijaya," kata Sahrawi yang telah bermukim di Wamena selama 11 tahun sejak 2008.

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

8 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

10 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

11 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya