Polri Kirim 2 Brigjen Investigasi Kematian Mahasiswa di Kendari

Reporter

Antara

Editor

Elik Susanto

Jumat, 27 September 2019 19:33 WIB

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Muhammad Iqbal memberikan keterangan pers terkait kasus kerusuhan 21-22 Mei di Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2019. Dalam konpers ini juga dijelaskan adanya rencana pembunuhan empat tokoh nasional dan satu direksi Charta Politika, Yunarto Wijaya. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polri mengirimkan dua tim untuk investigasi dugaan kesalahan standar operasional prosedur (SOP) dalam pengamanan unjuk rasa hingga dua mahasiswa Universitas Halu Oleo tewas. Satu mahasiswa yang meninggal akibat terkena peluru tajam di bagian dadanya.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M. Iqbal mengatakan, dua tim tersebut adalah Divisi Profesi dan Pengamanan Polri serta Inspektorat Pengawasan Umum Polri, masing-masing dipimpin oleh Brigadir Jenderal Hendro Pandowo dan Brigjen Dedi Gabriel.

"Dua orang ini akan bekerja untuk memastikan apakah ada kesalahan SOP. Atas kejadian ini kami mengimbau agar seluruh masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu yang sengaja dimainkan pihak ketiga untuk mengambil keuntungan agar gelombang anarkis semakin besar," ujar Iqbal, Jumat, 27 September 2019.

Tim investigasi di atas, menurut Iqbal, akan melakukan penyelidikan secara ilmiah dengan melibatkan universitas serta pihak terkait perkara itu. Supaya transparan, Iqbal berjanji proses dan hasil investigasi akan dibuka kepada publik dengan transparan.

"Apabila pelakunya nanti terbukti secara scientific aparat akan diproses hukum. Proses pidana sesuai mekanisme, kami tindak tegas (apabila ada yang terbukti menyalahi SOP)," kata Iqbal.

La Randy, 21 tahun, tewas usai unjuk rasa ke DPRD Sulawesi Tenggara di Kendari pada Kamis, 26 September 2019. Mahasiswa semester 7 di Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo ini meninggal dengan luka di bagian dada. Kuat diduga luka itu karena peluru tajam.

Pada Jumat, 27 September 2019, mahasiswa jurusan Teknik D-3 di kampus yang sama meninggal. Muh. Yusuf Kardawi, nama mahasiswa ini, sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Bahteramas Kendari. Pemuda 19 tahun tersebut meninggal sekitar pukul 04.00 WITA.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengungkap penyebab tewasnya dua mahasiswa tersebut. Menurut Jokowi, Kapolri sudah melaporkan petugas yang menangani unjuk rasa di Kendari tidak diperintahkan membawa senjata. Atas dasar inilah Jokowi ingin ada investigasi.

"Saya perintahkan juga agar menginvestigasi seluruh jajarannya," kata Jokowi usai salat Jumat di Masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 27 September 2019. Jokowi juga sudah memerintahkan Kapolri untuk menginstruksikan jajarannya tidak represif saat menghadapi demonstran.

Advertising
Advertising

Gelombang demo mahasiswa sejak Senin, 23 September hingga Kamis, 26 September berlangsung di berbagai daerah dan Jakarta. Mereka menolak pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau RKUHP dan UU KPK.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Tanggapi Revisi RUU Penyiaran, Menkominfo: Investigasi, Masa Harus Dilarang?

3 hari lalu

Tanggapi Revisi RUU Penyiaran, Menkominfo: Investigasi, Masa Harus Dilarang?

Menkominfo Budi Arie Setiadi tanggapi revisi RUU Penyiaran yang salah satunya isinya melarang investigasi jurnalistik

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta RUU Penyiaran yang Menuai Polemik

3 hari lalu

Fakta-fakta RUU Penyiaran yang Menuai Polemik

RUU Penyiaran yang saat ini dalam proses harmonisasi di Baleg DPR RI tersebut dianggap dapat menghambat kebebasan pers di Indonesia. Sejauh mana?

Baca Selengkapnya

Komunitas Pers Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran: Ini Kata AMSI, AJI, IJTI, PWI, dan Konstituen Dewan Pers Lain

4 hari lalu

Komunitas Pers Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran: Ini Kata AMSI, AJI, IJTI, PWI, dan Konstituen Dewan Pers Lain

Konstituen Dewan Pers ramai-ramai tolak RUU Penyiaran yang bisa mengekang kemerdekaan pers. Apa kata AJI, PWI, IJTI, AMSI dan lainnya?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Tegas Tolak RUU Penyiaran, Ini 7 Poin Catatannya

4 hari lalu

Dewan Pers Tegas Tolak RUU Penyiaran, Ini 7 Poin Catatannya

Dewan Pers menolak draf RUU Penyiaran. Berikut 7 poin lengkap catatan penilakannya.

Baca Selengkapnya

Makna Wisuda, Momen yang Ditunggu Mahasiswa Usai Menyelesaikan Studi

5 hari lalu

Makna Wisuda, Momen yang Ditunggu Mahasiswa Usai Menyelesaikan Studi

Menghalangi orang untuk melakukan wisuda dapat menyebabkan kekecewaan dan pelepasan sosial.

Baca Selengkapnya

26 Tahun Tragedi Trisakti 1998: Profil 4 Mahasiswa Jadi Korban dan Mendapat Gelar Pahlawan Reformasi

7 hari lalu

26 Tahun Tragedi Trisakti 1998: Profil 4 Mahasiswa Jadi Korban dan Mendapat Gelar Pahlawan Reformasi

26 tahun berlalu, Tragedi Trisakti terjadi saat 4 mahasiswa Universitas Trisakti gugur akibat tertembak peluru tajam aparat saat ikut demo mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

14 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

15 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

15 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

17 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya