TNI AU Tangkap Calo Pungli Rp 1,5 Juta ke Pengungsi Wamena

Reporter

Antara

Jumat, 27 September 2019 16:59 WIB

Warga menunggu pesawat Hercules milik TNI AU di Pangkalan TNI AU Manuhua Wamena, Jayawijaya, Papua, Rabu 25 September 2019. Warga mengungsi meninggalkan Wamena menggunakan pesawat Hercules pascaaksi kerusuhan pada Senin (23/9/2019). ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

TEMPO.CO, Wamena - TNI AU menangkap pelaku pemerasan terhadap para pengungsi korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.

Para korban rusuh Wamena tadi diperas ketika hendak menggunakan jasa penerbangan pesawat Hercules TNI Angkatan Udara.

"Kami sudah menangkap calo yang mengambil Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta per orang," kata Kepala Detasemen TNI AU Wamena Mayor PNB Arief Jadmiko di Wamena hari ini, Jumat, 27 September 2019.

Arief Jadmiko menuturkan bahwa TNI tidak memungut biaya dari warga yang hendak mengungsi dengan menumpang Hercules.

Arief pun menerangkan pungutan liar (pungli) itu terjadi di luar lingkungan Detasemen TNI AU Wamena. Dia tak menerangkan berapa pelaku yang ditindak dan apakah ada aparat militer yang terlibat.

"Setiap hari kami sampaikan kepada warga bahwa ini bantuan angkutan udara untuk kemanusiaan sehingga tidak dipungut biaya."

Sehari setelah terjadi kerusuhan di Wamena pads Srnin, 23 September 2019, TNI AU memberikan tumpangan gratis bagi warga yang hendak keluar dari Jayawijaya. Jumlah pengungsi terus bertambah.

Hari ini, ratusan orang memadati Bandara Kargo di Wamena. Bahkan ada yang mengaku sudah tiga hari menunggu giliran. Mereka terdiri masyarakat asli Papua dan pendatang.

TNI AU memperkirakan jumlah pengungsi menurun pada tiga hari terakhir. Tapi, kata Arief, kenyataannya sejak Jumat pagi tadi sudah berkumpul hampir 1.500 orang yang meminta keluar dari Wamena.

Dia menjelaskan, kapasitas Hercules 160-170 orang sekali terbang sehingga para pengugsi mengantre selama tiga hingga empat hari. TNI AU memutuskan muatan tak bisa terlalu banyak sebab yang diangkut adalah anak-anak dan perempuan.

"Jangan sampai ibu yang membawa bayi terjepit," ucap Arief.

Dia berharap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membantu warga yang ingin keluar dari Jayawijaya, misalnya melibatkan maskapai penerbangan sipil yang beroperasi di Wamena.

Berita terkait

Menelusuri Sejarah dan Fakta Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru: Tempat Konser Sheila on 7

34 menit lalu

Menelusuri Sejarah dan Fakta Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru: Tempat Konser Sheila on 7

Konser Sheila on 7 diadakan di Lanud Roesmin Nurjadin yang merupakan salah satu pangkalan TNI AU yang paling berpengaruh di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

23 jam lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

2 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

3 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

3 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

4 hari lalu

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

Menurut Albertina, KPK menerima laporan dari masyarakat Lampung Utara perihal dugaan gratifikasi atau suap yang dilakukan Jaksa KPK itu.

Baca Selengkapnya

KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

5 hari lalu

KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

KSAU Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alutsista nasional

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

5 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Pejabat Eselon I Kementan Ungkap SYL Minta USD 14 Ribu untuk Keperluan Pribadi

5 hari lalu

Kesaksian Pejabat Eselon I Kementan Ungkap SYL Minta USD 14 Ribu untuk Keperluan Pribadi

Tim penyidik KPK membuka peluang memeriksa anggota keluarga Syahrul Yasin Limpo alias SYL perihal penyidikan dugaan pencucian uang.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo akan Ajukan Nota Pembelaan Setelah Eks Ajudan Beberkan Firli Bahuri Minta Rp 50 Miliar

5 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo akan Ajukan Nota Pembelaan Setelah Eks Ajudan Beberkan Firli Bahuri Minta Rp 50 Miliar

Nota pembelaan itu menyikapi kesaksian eks ajudan Syahrul Yasin Limpo, Panji Harjanto, yang mengatakan bekas Ketua KPK Firli Bahuri meminta uang.

Baca Selengkapnya