Kisah Anggota DPRD Sumut yang Diduga Dianiaya Saat Demo Mahasiswa

Reporter

Mei Leandha

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 26 September 2019 14:18 WIB

Petugas kepolisian menghalau para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa dengan menggunakan water canon di depan gedung DPRD Sumatera Utara, di Medan, Selasa, 24 September 2019. Aksi yang diikuti mahasiswa dari berbagai kampus itu berakhir ricuh dan bentrok. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumatera Utara Pintor Sitorus diduga menjadi korban penganiayaan polisi saat demo mahasiswa di gedung dewan pada Selasa, 24 September 2019. Ia mengaku luka yang dialaminya tidak terlalu mengganggu aktivitas. Wakil rakyat yang baru sepuluh hari bekerja itu tidak melakukan visum, alasannya menunggu keputusan ketua dewan.

"Kita perwakilan rakyat, kejadiannya di institusi dewan, jadi kita serahkan ke ketua dewan," katanya lewat sambungan telepon, Kamis, 26 September 2019.

Pintor mengungkapkan kronologi pemukulan yang terjadi pada dirinya. Menurut Pintor, saat itu ia sedang melihat aksi yang dilakukan mahasiswa di depan Gedung DPRD Sumatera Utara.

Ia kemudian melihat mahasiswa yang dikejar-kejar oleh aparat kepolisian. Pintor mengatakan ia tak terima saat melihat beberapa mahasiswa mengalami kekerasan oleh polisi. Ia saat itu merekam peristiwa tersebut, tapi kemudian ikut dipukuli polisi.

"Janganlah sampai terjadi seperti itu lagi, berlaku anarkis kepada masyarakat seperti yang dipertontonkan di video itulah," kata dia.

Untuk mahasiswa, dirinya mendukung aksi menyampaikan aspirasi dan tuntutan kepada wakilnya para anggota dewan.

Advertising
Advertising

"Wajarlah, kan, menyampaikan aspirasi, tapi juga jangan anarkis. Aparat keamanan harusnya menjaga keamanan dan kenyamanan, jangan ikut memukuli," katanya.

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Sumut Gusmiyadi mengatakan, akan melaporkan insiden Pintor Sitorus kepada Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting. Gerindra mendesak ketua dewan bersikap atas nama lembaga atas tindakan brutal personel kepolisian.

"Kami sudah laporkan, kejadian ini bukan sekedar Bang Pintor, sekedar fraksi, tapi menjadi persoalan institusi. Kami berharap ketua DPRD mewakili institusi mengeluarkan sikap bersama, merespon kejadian kemarin," katanya.

Kemudian, pihaknya akan berkoordinasi dengan Partai Gerindra karena fraksi merupakan perpanjangan tangan partai soal sikap politik ke depan dan arahan partai untuk menyikapi persoalan.
Tujuannya kata dia, agar langkah-langkah yang diambil tidak sporadis dan reaktif atau melebar kemana-mana. Kemungkinan membuat laporan polisi, katanya masih mempertimbangkan.

Gusmiyadi mengatakan, sudah berkomunikasi dengan propam sebelum membuat laporan resmi. Propam menurutnya sudah berinisiatif mendatangi dan menanyakan duduk perkara.

"Saya kira ini langkah bagus dari propam," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, saat merekam penangkapan mahasiswa saat unjuk rasa pada Selasa 24 September 2019, Pintor Sitorus diduga dipukuli anggota polisi di parkir mobil gedung DPRD Sumut.

Pintor terlihat tak melawan saat dianiaya. Beruntung,
anggota dewan dari partai yang sama melintas, langsung dia membela dan memberitahu bahwa yang dipukuli adalah wakil rakyat.

Berita terkait

Rekam Jejak Pernyataan Kontroversial Wamen Perumahan Fahri Hamzah: Soal Kritik KPK, Demo Mahasiswa, dan Oposisi Kritis

5 hari lalu

Rekam Jejak Pernyataan Kontroversial Wamen Perumahan Fahri Hamzah: Soal Kritik KPK, Demo Mahasiswa, dan Oposisi Kritis

Fahri Hamzah menjabat Wakil Menteri Perumahan. Ini rekam jejak pernyataan kontroversialnya selama ini soal kritik KPK, Demo Mahasiswa, oposisi kritis.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Aturan Mahasiswa Beasiswa ITB Wajib Kerja Paruh Waktu

37 hari lalu

Asal Usul Aturan Mahasiswa Beasiswa ITB Wajib Kerja Paruh Waktu

Mahasiswa beasiswa di ITB dianjurkan berkontribusi bekerja paruh waktu, begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Enam Mahasiswa yang Pasang Spanduk Polisi Biadab di Aceh Dibebaskan tapi Wajib Lapor

57 hari lalu

Enam Mahasiswa yang Pasang Spanduk Polisi Biadab di Aceh Dibebaskan tapi Wajib Lapor

Enam mahasiswa yang ditangkap karena membuat spanduk dengan tulisan provokatif terhadap kepolisian telah dibebaskan Polres Banda Aceh.

Baca Selengkapnya

BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

31 Agustus 2024

BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

Aksi BEM SI ini dilakukan sebagai bentuk sikap atas represifitas aparat di berbagai daerah beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya

Saat Jokowi Datang ke Jogja, Jogja Memanggil Gelar Aksi: Tidak Ada Tempat untuk Mulyono

30 Agustus 2024

Saat Jokowi Datang ke Jogja, Jogja Memanggil Gelar Aksi: Tidak Ada Tempat untuk Mulyono

Dari pantauan Tempo, aksi unjuk rasa oleh aliansi Jogja Memanggil ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, aktivis, hingga ibu-ibu.

Baca Selengkapnya

Polisi Galak Tangani Demo Mahasiswa di Semarang, Koordinator BEM SI: Mereka Sudah Seperti Iblis

28 Agustus 2024

Polisi Galak Tangani Demo Mahasiswa di Semarang, Koordinator BEM SI: Mereka Sudah Seperti Iblis

Koordinator BEM SI mengutuk keras tindakan aparat menghadapi demo mahasiswa di Semarang.

Baca Selengkapnya

Melihat Psikologi Sosial Saat Ramai #KawalPutusanMK

27 Agustus 2024

Melihat Psikologi Sosial Saat Ramai #KawalPutusanMK

Ramai #kawalputusanmk turut mempengaruhi orang untuk ikut turun ke jalan pada aksi massa tanggal 22-23 Agustus lalu. Berikut selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Demo Turunkan Jokowi di Semarang dan Makassar Ricuh, Komnas HAM Desak Polisi Evaluasi Cara Penanganan

27 Agustus 2024

Demo Turunkan Jokowi di Semarang dan Makassar Ricuh, Komnas HAM Desak Polisi Evaluasi Cara Penanganan

Komnas HAM menerima informasi tindakan represif aparat keamanan dalam menangani demonstrasi di SEmarang dan Makassar.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Mulai Pendaftaran Kandidat Pilkada 2024: Meengok 6 Hal Aksi Kawal Putusan MK

27 Agustus 2024

Hari Ini Mulai Pendaftaran Kandidat Pilkada 2024: Meengok 6 Hal Aksi Kawal Putusan MK

Sebelumnya, ribuan massa berbagai elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa kawal Putusan MK terkait gelaran Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Demonstran Turunkan Jokowi di Semarang Selamatkan Diri ke Basement Mall

26 Agustus 2024

Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Demonstran Turunkan Jokowi di Semarang Selamatkan Diri ke Basement Mall

Dia dan kawan-kawannya lantas berfikir mencari tempat yang aman. Sementara polisi terus menembakkan gas air mata ke arah demonstran di Semarang.

Baca Selengkapnya