Cerita Berdirinya SMP Negeri di Kampung Terluar Utara Indonesia

Kamis, 26 September 2019 08:22 WIB

Sejumlah siswa SMPN 03 Bunguran Barat melakukan kegiatan capacity building bersama relawan Bakti Nusantara pada 23 September 2019 di Kampung Segeram, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Tempo/ Halida Bunga

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Tunas Bakti Nusantara baru saja merampungkan kegiatan pembangunan pada sektor pendidikan di Kampung Segeram, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Upaya ini dilakukan sejak 2017, dimulai sejak mengajukan Segeram masuk dalam program SMP Satu Atap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pembangunan itu berhasil. SMPN 03 Satap Bunguran Barat kini tegak berdiri dan telah memulai kegiatan belajar mengajarnya sejak pertengahan 2018. Sekolah itu lalu diresmikan oleh Mendikbud, Muhadjir Effendy pada Kamis, 19 September 2019 lalu. Sekolah itu kini jadi penyambung nadi kehidupan Segeram.

Teguh Dwi Nugroho, Direktur Eksekutif Yayasan Tunas Bakti Nusantara mengatakan Bakti Nusantara harus berani datang ke Segeram. "Penduduk cuma sedikit, tapi ini orang Indonesia loh. Kalau kita enggak datang ya enggak akan selesai. Kita akan gerak terus bukan untuk mempermasalahkan masalah tapi kita akan beri gerakan nyata," katanya.

Hal itu tak berlebihan dan bukan tanpa alasan. Kampung Segeram merupakan satu kampung Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) paling utara Indonesia. Segeram menjadi tapal batas kedaulatan negara yang berbatasan langsung dengan laut cina selatan.

Selama sepuluh tahun terakhir, Segeram terancam ditinggalkan penduduknya akibat tak adanya pembangunan akses jalan, listrik, dan telekomunikasi. Namun di tengah semua kekurangan itu, pendidikan justru menjadi faktor utama puluhan Kepala Keluarga pergi meninggalkan Segeram.

Berdasarkan penelusuran Tempo, sejak tahun 1990, Kampung Segeram terdiri lebih dari 160 Kepala Keluarga (KK). Namun karena pendidikan hanya sampai tingkat Sekolah Dasar, orang tua lebih memilih minggat ke kelurahan Sedanau dan Kelarik demi pendidikan, meski penghasilan perikanannya lebih kecil. Hal ini telah terjadi sejak 10 tahun belakangan.

Hingga dua tahun terakhir, tersisa 32 KK dengan 105 penduduk dan 30 rumah. Untuk itu, sejak 2017, Yayasan Tunas Bakti Nusantara berupaya menjebolkan Segeram dalam program Kemendikbud. Tak hany SMPN 3 Satu Atap Bunguran Barat, Bakti Nusantara juga secara mandiri kini mendirikan laboratorium komputer dan perpustakaan beserta sarana dan prasarananya.

Salah seorang tokoh masyarakat Segeram, Heru Diwan Arpas bercerita kepada Tempo, jika Segeram tak memiliki SMP, besar kemungkinan Segeram punah tanpa penghuni.

Heru menyebut saat ini SMPN 3 Satap Bunguran Barat telah memiliki 8 murid yang terdiri dari 3 siswa kelas 7 dan 5 siswa kelas 8 yang merupakan lulusan SDN 010 di Segeram. Itu berarti, ada 8 keluarga yang tidak meninggalkan Segeram sejak 2018.

"Kalau enggak ada SMP di Segeram, maka 8 keluarga itu sudah pasti keluar. Maka 35 KK kurang 8 jadi 27 KK. Makanya tiap tahun ada 5-4 KK keluar. Lama-lama bisa habis dan sekolah SD bakal tutup," katanya pada Selasa, 24 September 2019.

Untuk mencapai hasil yang maksimal, Teguh yang juga merupakan dokter spesialis bedah ini mengatakan, pihaknya ingin kerja sosialnya bersifat holistik. Upaya ini pun berlanjut hingga ke puncak acara Bakti Nusantara (BN) 2019 pada 23-25 September 2019 di Segeram.

BN 2019 baru saja melibatkan 50 relawan dari berbagai profesi seperti dokter, guru, ahli perkebunan, pegiat literasi, hingga peneliti sosial. Kegiatan selama tiga hari ini terdiri dari 3 program utama yaitu Bangun, Sehat dan Inspirasi.

Program Bangun mencakup pembangunan infrasturktur. Sedangkan dala. program Sehat dan Inspirasi, terdapat kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan (PKTK) kepada bidan dan perawat di Natuna, penyuluhan guru oleh PGRI kepada puluhan guru dari beberapa kecamatan, dan penyuluhan pertanian dan perkebunan bagi warga setempat.

Kegiatan yang juga melibatkan Pemerintah Kabupaten Natuna, TNI dan Polri ini juga terdiri dari kegiatan Kemah Perdamaian, Pramuka, latihan menulis, donor darah, sunatan massal, cek kesehatan, penyuluhan gizi dan pencegahan stunting dan parenting.

Wakil bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti, menyampaikan rasa syukur dan harapannya di hari penutupan rangkaian kegiatan BN 2019. Di kunjungannya yang ketiga, Yuni mengatakan kedatangan BN 2019 membuat Natuna semakin terpanggil untuk membangun Segeram.

Yuni mengatakan, kini Pemkab semakin yakin ingin Segeram tak lagi menjadi daerah terisolir, tapi menjadi daerah berkembang dengan lebih baik yang berkemampuan dalam pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang unggul.

"Kepada BN 2019, yang membangun Segeram, terima kasih. Semoga Natuna bisa sejajar dengan daerah lain di Indonesia dan tak jadi terluar tapi jadi yang terdepan," kata Yuni.

Berita terkait

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

2 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Guru Agama di SMPN Bogor Diduga Cabuli Siswinya di Ruang BP

23 Februari 2024

Guru Agama di SMPN Bogor Diduga Cabuli Siswinya di Ruang BP

EM, guru agama, diduga memperkosa AS, siswinya, terjadi saat jam pelajaran berlangsung.

Baca Selengkapnya

Antusias Warga Rempang Nyoblos: Jangan Anggap Kampung Ini Tidak Ada

14 Februari 2024

Antusias Warga Rempang Nyoblos: Jangan Anggap Kampung Ini Tidak Ada

Masyarakat kampung tua Pasir Panjang, Pulau Rempang, Kota Batam terlihat antusias melakukan pencoblosan, Rabu 14 Februari 2024. Pencoblosan berlangsung di pesisir kampung.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Bantah Klaim Jubir KKB OPM Ihwal 2 Kampung Dibakar oleh TNI-Polri

6 Februari 2024

Satgas Damai Cartenz Bantah Klaim Jubir KKB OPM Ihwal 2 Kampung Dibakar oleh TNI-Polri

Kasatgas Humas Damai Cartenz menyebutkan klaim KKB OPM soal pembakaran kampung merupakan propaganda.

Baca Selengkapnya

Dinas Perumahan DKI Klaim Program Penataan 21 Kampung Prioritas Era Anies Baswedan Sudah Rampung

21 Desember 2023

Dinas Perumahan DKI Klaim Program Penataan 21 Kampung Prioritas Era Anies Baswedan Sudah Rampung

Sejumlah massa dari beberapa kampung di Jakarta pada Senin, 11 Desember 2023 lalu memprotes terhentinya penataan kampung informal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Massa 27 Kampung Demo Program Era Anies Baswedan Terhenti, Kondisi Korban Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

12 Desember 2023

Top 3 Metro: Massa 27 Kampung Demo Program Era Anies Baswedan Terhenti, Kondisi Korban Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Massa 27 kampung di Jakarta berunjuk tasa karena pasca-perubahan kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan beberapa program berhenti tiba-tiba.

Baca Selengkapnya

Ada Karhutla di Natuna, Hanya 10 Meter dari Permukiman Penduduk

17 Oktober 2023

Ada Karhutla di Natuna, Hanya 10 Meter dari Permukiman Penduduk

Tim gabungan melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan atau karhutla yang terjadi di Natuna, Kepulauan Riau, pada Senin malam, 16 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Kronologi Guru SMPN di Lamongan Cukur Rambut 19 Siswi gegara Tak Pakai ciput

31 Agustus 2023

Kronologi Guru SMPN di Lamongan Cukur Rambut 19 Siswi gegara Tak Pakai ciput

Geger aksi guru SMPN 1 Lamongan mencukup rambut 19 siswinya gegara tak pakai ciput. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Geger Kasus Guru SMPN 1 di Lamongan Cukur Rambut 19 Siswi gegara Tak Pakai Ciput

31 Agustus 2023

Geger Kasus Guru SMPN 1 di Lamongan Cukur Rambut 19 Siswi gegara Tak Pakai Ciput

Guru SMPN 1 Lamongan yang mencukur rambut 19 siswi gegara tak pakai ciput menuai kecaman dari sejumlah pihak.

Baca Selengkapnya

Guru di SMPN 1 Sukodadi Lamongan Potong Rambut Siswi Gara-gara Tak Pakai Ciput

30 Agustus 2023

Guru di SMPN 1 Sukodadi Lamongan Potong Rambut Siswi Gara-gara Tak Pakai Ciput

Kepala SMPN 1 Sukodadi mengatakan guru Bahasa Inggris tersebut memotong rambut siswinya pada Selasa, 23 Agustus 2023. Kini guru itu dimutasi.

Baca Selengkapnya