BEM UI: Mahasiswa Demo Karena Khawatir DPR Hanya Janji Manis

Kamis, 26 September 2019 07:32 WIB

Sejumlah masa aksi dari Aliansi Mahasiswa Bali berunjuk rasa menolak UU KPK yang telah direvisi, RUU KUHP, penganganan kebakaran hutan dan isu lainnya di depan Gedung DPRD Provinsi Bali, Denpasar, 24 September 2019. Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas seluruh Bali itu ikut serta dalam mobilisasi nasional yang digelar serentak di berbagai daerah di Indonesia. Foto: Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Manik Margamahendra menampik pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto. Menurut dia, demo yang digelar puluhan ribu mahasiswa di depan Gedung DPR, Jakarta pada Selasa, 24 September 2019 masih relevan.

Manik mengatakan mahasiswa khawatir janji pemerintah menunda pengesahan sejumlah Rancangan Undang-Undang bermasalah hanya untuk meredam massa. Ia mengatakan bisa saja pemerintah tiba-tiba mengesahkan RUU tersebut. "Kami khawatir kalau ini cuma lips service untuk meredam massa," kata di kawasan Jakarta Pusat, Rabu, 25 September 2019.

Lagipula, kata dia, mahasiswa menuntut agar RUU tersebut dibatalkan, bukan cuma ditunda. Selain itu, mahasiswa juga menuntut agar Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Pengganti Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi. "(Penundaan) itu tidak benar-benar memenuhi aspirasi kami," kata dia.

Manik lantas mempertanyakan bila demo dianggap tak relevan maka tidak mungkin akan ada puluhan ribu massa yang datang DPR. Dia meyakini para mahasiswa punya pemikiran yang sama bahwa kinerja pemerintah dan DPR saat ini bermasalah.

Sebelumnya, Wiranto mengimbau seluruh mahasiswa untuk menghentikan demo yang menurut dia hanya menguras energi. Apalagi, menurut Wiranto, lima rancangan undang-undang telah ditunda pengesahannya oleh pemerintah. Dia menyatakan itu dilakukan karena pemerintah, terutama Presiden Jokowi, betul-betul mendengarkan aspirasi rakyat.

Advertising
Advertising

"Jadi saya kira dengan adanya penundaan itu, sudah tidak relevan lagi, tidak penting lagi, demonstrasi-demonstrasi," ujar dia di kantornya, Jakarta Pusat, pada hari ini, Selasa, 24 September 2019.

DPR periode 2014-2019 tengah menggodok beberapa RUU menjelang akhir masa tugasnya pada 1 Oktober nanti. Dari total delapan RUU yang dibahas DPR bersama pemerintah tersebut, hanya tiga yang disetujui oleh Presiden Jokowi untuk disahkan, antara lain Revisi UU KPK dan RUU Pesantren. Lima lainnya disepakati ditunda pengesahan setelah dibahas oleh DPR periode 2019-2024.

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

20 jam lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

2 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

2 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

4 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

4 hari lalu

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

7 hari lalu

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

9 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

9 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

10 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya