Demo Mahasiswa di Bandung, 104 Demonstran Jalani Perawatan Medis

Rabu, 25 September 2019 02:46 WIB

Mahasiswa membawa poster saat aksi unjuk rasa di Bandung, Selasa, 24 September 2019. Ribuan mahasiswa, warga masyarakat, buruh, dan para aktivis, kembali memblokir akses menuju DPRD Provinsi Jawa Barat saat menuntut pemerintah untuk batalkan revisi UU KPK dan pengesahan RUU bermasalah. TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Bandung -Aksi demo mahasiswa terkait penolakan Revisi UU KPK, RKUHP dan Undang-undang bermasalah lainnya, berujung ricuh di depan gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Bandung, Selasa, 24 September 2019.

Akibat kericuhan itu, sedikitnya 107 orang mahasiswa mendapatkan perawatan akibat luka-luka, sesak nafas juga kelelahan.

Kemudian, sebanyak 6 mahasiswa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan serius. Mahasiswa yang mengalami luka-luka, sesak nafas hingga kelelahan itu mendapatkan perawatan di kampus Universitas Islam Bandung (Unisba).

Berdasarkan data yang terpajang di papan tulis kampus Unisba, sebanyak 105 mahasiswa di rawat di aula kampus seusai peserta aksi dibubarkan aparat keamanan di depan Gedung DPRD Jawa Barat pada sore hari. Adapun dua orang lainnnya merupakan siswa SMK.

Peserta aksi yang mendapat perawatan rata-rata karena masalah sesak nafas oleh gas air mata, tak sengaja kesenggol sesama rekannya lantaran dibubarkan paksa oleh petugas kepolisian.

Advertising
Advertising

"Kita cek pakai alat, tapi ada sekitar enam orang tadi itu kita rujuk ke rumah sakit karena tidak ada obat-obatan yang memadai. Ada satu orang juga yang mengalami trauma di dada dan harus mendapatkan perawatan intensif," kata Yudi Perinadri relawan dari Fakultas Kedokteran Unisba.

Wakil Rektor III Unisba Asep Ramdan Hidayat mengatakan perawatan itu dilakukan secara sukarela. Asep mengaku kampus Unisba dijadikan sebagai lokasi evakuasi merupakan hal yang insidental.

“Intinya kami tidak menyiapkan secara khusus, namun kami berkewajiban memberikan pertolongan pertama kepada mahasiswanya yang menyelamatkan diri,” ujarnya.

Menurut dia, mahasiwa yang mendapat pertolongan medis itu tidak melulu berasal dari kampus Unisba, melainkan ada juga dari kampus lain. Lokasi kampus Unisba yang cukup strategis lantaran cukup dekat dengan gedung DPRD membuat kampus itu dijadikan semacam tempat evakuasi. “Ini adalah kewajiban intelektual dan dilindungi undang-undang. Saat mereka melihat apa yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan yang mereka pahami,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Jawa Barat Inspektur Jendral Rudi Supahriadi enggan berkomentar banyak saat disinggung jumlah korban dalam aksi demo mahasiswa itu. "(Korban) nanti disampaikan ya nanti," kata Rudi.

AMINUDDIN A.S.

Berita terkait

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

3 hari lalu

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Makna Wisuda, Momen yang Ditunggu Mahasiswa Usai Menyelesaikan Studi

3 hari lalu

Makna Wisuda, Momen yang Ditunggu Mahasiswa Usai Menyelesaikan Studi

Menghalangi orang untuk melakukan wisuda dapat menyebabkan kekecewaan dan pelepasan sosial.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

5 hari lalu

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

Masyarakat atau wisatawan bisa mengunjungi Pendopo untuk wisata sejarah Kota Bandung, dibatasi 100 orang per hari.

Baca Selengkapnya

26 Tahun Tragedi Trisakti 1998: Profil 4 Mahasiswa Jadi Korban dan Mendapat Gelar Pahlawan Reformasi

6 hari lalu

26 Tahun Tragedi Trisakti 1998: Profil 4 Mahasiswa Jadi Korban dan Mendapat Gelar Pahlawan Reformasi

26 tahun berlalu, Tragedi Trisakti terjadi saat 4 mahasiswa Universitas Trisakti gugur akibat tertembak peluru tajam aparat saat ikut demo mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

6 hari lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

9 hari lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Tempat Wisata Baru di Bandung untuk Libur Long Weekend

9 hari lalu

Rekomendasi Tempat Wisata Baru di Bandung untuk Libur Long Weekend

Selalu ada tempat-tempat baru yang bermunculan di Bandung untuk memberikan pengalaman baru bagi pelancong.

Baca Selengkapnya

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

10 hari lalu

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan layanan koneksi Starlink lebih dibutuhkan di daerah yang terisolir dan minim jaringan internet.

Baca Selengkapnya

Cuti Bersama Akhir Pekan, PT KAI Sediakan KA Lodaya Tambahan dari Bandung

10 hari lalu

Cuti Bersama Akhir Pekan, PT KAI Sediakan KA Lodaya Tambahan dari Bandung

Pemerintah menetapkan cuti bersama pada Jumat, 10 Mei 2024, menyusul libur perayaan Kenaikan Isa Almasih pada, Kamis, 9 Mei 2025.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

11 hari lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya