Dr Azhari dan Dulmatin Diduga Terlibat Bom Marriott

Reporter

Editor

Sabtu, 23 Agustus 2003 13:49 WIB


TEMPO Interaktif, Jakarta: Polisi menduga Dr. Azhari dan Dulmatin, dua tersangka Bom Bali yang buron, terlibat dalam pengeboman Hotel JW. Marriott. Diperkirakan mengarah ke sana (terlibat pengeboman Marriott), kata Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Polisi Erwin Mappaseng dalam konferensi Pers di Mabes Polri malam ini.

Dugaan itu muncul setelah polisi mengetahui keduanya pernah menginap di rumah Asmar Latinsani di Bengkulu. Tapi diakui Erwin menghilangnya dua buronan kelas kakap itu bukan berasal dari keterangan keluarga dan tetangga Asmar, tapi dari penyelidikan sementara yang dilakukan polisi.

Dalam konferensi pers tersebut, Erwin mempertontonkan sketsa dua wajah tersangka bom Marriott yang disempurnakan melalui rekayasa komputer. Dua wajah ini merupakan pembeli mobil Kijang dari seorang pria, Soni. Mobil itu bewarna biru metalik bernomor polisi B 7462 ZN keluaran tahun 1986. Dua wajah ini juga ditengarai terlibat pengeboman di Medan dan Pekanbaru pada malam Natal 2000.

Berdasarkan keterangan Soni, Erwin mengisahkan, pada 20 Juli 2003, dua orang datang ke rumahnya menggunakan sepeda motor, setelah melihat iklan penjualan mobil di Harian Pos Kota. Orang pertama berciri-ciri badan kekar pendek, tinggi sekitar 160 cm, kulit sawo matang, rambut lurus sedang rapi, muka agak kotak, alis tebal, tidak berkumis dan berjenggot, dan berumur sekitar 30 tahun. Orang pertama ini memiliki ciri khusus jika berjalan melenggang seperti cowboy. Saksi menyatakan jalannya agak bungkuk, kata Erwin.

Ciri orang kedua, tinggi sekitar 168 cm, kurus, kulit putih, rambut ikal pendek, hidung dan mata biasa, tidak berkumis dan berjenggot, berpakaian rapih dan berjaket ketika datang. Orang kedua lebih banyak diam. Tapi saat bicara, menurut saksi, orang itu berlogat Sumatera bagian selatan.Umur orang kedua diperkirakan sekitar 30 tahun.

Dari keterangan saksi, jelas Erwin, orang pertama bertindak sebagai pengemudi sepeda motor dan paling aktif melakukan penawaran. Orang pertama inilah yang muncul dalam sketsa awal. Awalnya, Soni mematok harga Rp 28 juta. Begitu kata harga itu muncul, orang pertama berkata seraya pamit, Kalau gitu saya lapor dulu ke bos.

Advertising
Advertising

Esoknya, orang pertama ini menelepon dan menawar Rp 26 juta yang disepakati si penjual. Orang pertama ini datang sendiri pada hari itu juga (21 Juli 2003) dan kembali menawar dan disepakati seharga Rp 25.750.000. Anehnya, dalam kuitansi pembelian tak disebutkan nama dan alamat pembeli. Begitu pula dalam kuitansi pembelian itu hanya mencantumkan nama penjual yang belum diketahui namanya.

Menurut keterangan saksi, orang pertama ini hanya mengatakan mobil itu akan dibawa ke Lampung, tapi ternyata ditemukan di lokasi ledakan. Setelah transaksi selesai, orang pertama ini pergi membawa mobil.

Sketsa dua wajah yang lebih disempurnakan itu, menurut Erwin agar diumumkan ke masyarakat. Karena ini musuh bersama tolong disharkan ke masyarakat,pintanya. Masyarakat yang mengenali dua wajah itu diharapkan menelepon ke nomor (021) 523444 dan (021) 7218309.

Terkait dengan potongan kepala milik Asmar, polisi sudah mencocokkan DNA Asmar dengan orang tuanya di Bengkulu dan menunjukkan positif pemilik kepala ini bernama Asmar Latinsani. Potongan kepala ini juga cocok dengan tangan dan kaki yang tercecer di lokasi. Selain dari tes DNA, kepastian ini juga berasal dari keterangan beberapa saksi yang menyebutkan di gigi geraham bawah nomor dua Asmar terdapat tambalan, di samping pitak dan tahi lalat. Ini pun sudah pas dengan keterangan dokter gigi yang menambalnya. Ciri khusus lainnya, jempol kakinya lebih panjang dari jari kaki lain.

Asmar kah pelaku pengeboman? Menurut Erwin, selama Asmar yang membawanya dan ia berada di dalam mobil itu, maka dapat dinyatakan sebagai pelaku. Yang jelas, kata Erwin, potongan tubuhnya ditemukan di dalam mobil itu. Tapi saat didesak wartawan apakah dia sopir mobil itu, Erwin menjawab, Ya. Soal bunuh diri atau kecelakaan, menurutnya belum dapat disimpulkan.

istiqomatul hayati

Berita terkait

Hari Ini di 2025 Adalah Hari Akar Kuadrat, Salah Satu Hari Unik yang Terjadi dalam Kalender 100 Tahun

1 menit lalu

Hari Ini di 2025 Adalah Hari Akar Kuadrat, Salah Satu Hari Unik yang Terjadi dalam Kalender 100 Tahun

Keunikan Hari Akar Kuadrat, momen langka yang hanya terjadi 9 kali dalam satu abad kalender.

Baca Selengkapnya

9.997 Peserta Ikuti UTBK SNBT 2024 di Unand

1 menit lalu

9.997 Peserta Ikuti UTBK SNBT 2024 di Unand

Universitas Andalas atau Unand hanya melaksanakan UTBK dalam satu gelombang, yakni pada 30 April dan 2 sampai 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

2 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

14 menit lalu

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

Budi Karya menginstruksikan agar aset Bandara Tuanku Tambusai, Riau diserahkan ke Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

26 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah

28 menit lalu

Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah

Dalam kuliah umum, Suhartoyo memberikan pembekalan mengenai berbagai aspek MK, termasuk proses beracara, persidangan pengujian undang-undang, kewenangan MK dalam menyelesaikan sengketa, dan manfaat putusan MK.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

44 menit lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

47 menit lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

52 menit lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

301 Keluarga akan Direlokasi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut Lakukan Pembebasan Lahan

1 jam lalu

301 Keluarga akan Direlokasi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut Lakukan Pembebasan Lahan

Kondisi Gunung Ruang, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Selatan masih dalam status awas atau level IV hingga Sabtu, 4 Mei 2024. Pemerintah mengatakan ada 301 keluarga yang akan direlokasi akibat semburan abu vulkanik itu.

Baca Selengkapnya