Lika-liku Fahri Hamzah Dirikan Partai Gelora

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 11 September 2019 02:35 WIB

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (kanan) menjawab pertanyaan media sebelum menjalani pemeriksaan lanjutan di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta, 17 Juli 2018. Fahri mengatakan penyidik telah menaikkan status laporannya terhadap Sohibul Iman ke tahap penyidikan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fahri Hamzah akan mendirikan partai usai pensiun dari jabatannya pada akhir September 2019. Fahri akan mendirikan Partai Gelombang Rakyat atau Gelora.

"Nanti setelah saya betul-betul pensiun, baru saya intensif (mengurus Gelora)," ujar Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan pada Selasa, 10 September 2019.

Fahri sebelumnya terpilih menjadi anggota dewan melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun karena konflik internal ia hengkang dari partai yang dipimpin Sohibul Iman tersebut, dan akan mendirikan partai politiknya sendiri.

Sebelum memperkenalkan Gelora sebagai nama partai politiknya, Fahri gembar-gembor soal organisasi masyarakat Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi). Garbi merupakan organisasi relawan yang didirikan mantan Presiden PKS Anis Matta. Sejumlah kader PKS loyalis Anis pun bergabung dalam organisasi relawan itu. Kelompok ini muncul dan mendeklarasikan diri di sejumlah daerah sejak awal-awal 2018.

Dalam perkembangannya, Garbi membangun kekuatan dari bawah dan menggelar kegiatan yang berbeda-beda di setiap daerah. Belakangan, semakin banyak bekas kader PKS yang mendeklarasikan Garbi setelah hengkang dari partai.

Advertising
Advertising

Fahri mengatakan lahirnya Garbi merupakan tanda akhir dari PKS. Karena menurutnya sebagai partai politik, PKS tidak bersikap demokratis. "Partai ini kan bukan milik satu orang. Ini kan partai milik semua. Enggak bisa pake tangan besi seolah-olah nasib orang bisa ditentukan," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu 17 Oktober 2018.

Juli lalu, Fahri sempat menyebut Garbi akan bertransformasi menjadi partai politik. Meskipun saat itu masih dibicarakan dalam forum non formal.

Fahri mengatakan targetnya Gelora bisa berdiri pada akhir 2019. Ia akan mulai mengurus administrasi partai mulai pada Oktober nanti. Fahri menyebut, struktur partai juga sudah terbentuk sampai ke daerah dan para inisiator sudah mulai bekerja. "Tapi saya sendiri kan belum terlalu banyak terlibat karena masih sibuk mengakhiri masa tugas saya di DPR," ujar dia.

Partai Gelora, kata dia, ditargetkan bisa mengikuti Pilkada 2020, karena banyak diantara para inisiator partai ini merupakan kepala daerah inkumben atau orang yang punya peluang jadi kepala daerah.

Fahri Hamzah menyebut nama Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana sebagai calon kepala daerah inkumben atau orang yang punya peluang jadi kepala daerah dari Partai Gelora pada Pilkada 2020 mendatang.

Adapun Hadi Mulyadi saat ini menjabat Pembina Garbi di Kalimantan Timur dan masih menjabat anggota Majelis Syuro PKS. Begitu pula Triwisaksana masih menjabat anggota Majelis Syuro PKS Triwisaksana.

FIKRI ARIGI | DEWI NURITA

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

46 menit lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

13 jam lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

1 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

1 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

1 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

1 hari lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

1 hari lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

1 hari lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

2 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya