Jokowi Bakal Paksa BUMN Pekerjakan Seribu Mahasiswa Asal Papua

Selasa, 10 September 2019 13:30 WIB

Presiden Joko Widodo saat menerima sejumlah masyarakat Papua di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 September 2019. Pertemuan ini guna mempersatukan Papua secara damai dan tenang dengan menjaga keamanan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal memaksa perusahaan milik negara dan perusahaan swasta besar agar merekrut mahasiswa Papua dan Papua Barat yang baru lulus. Untuk tahap pertama, ia menargetkan seribu lulusan baru asal Papua dan Papua Barat bisa bekerja di sana.

Menurut Jokowi, banyak mahasiswa asal Papua dan Papua Barat yang berkualitas. Buktinya, kata dia, saat kunjungan ke luar negeri, ia kerap bertemu dengan mahasiswa Indonesia asal Papua dan Papua Barat.

Sayangnya, kata Jokowi, para mahasiswa ini banyak yang kebingungan bekerja di mana setelah lulus. "Siang hari ini saya membuka untuk BUMN dan perusahaan swasta besar yang akan saya paksa (merekrut mahasiswa Papua)," katanya saat bertemu dengan perwakilan tokoh masyarakat Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 10 September 2019.

Jokowi menjelaskan pemaksaan ini terpaksa dilakukan lantaran jika mengikuti prosedur akan memakan waktu. "Sehingga kewenangan saya gunakan untuk bisa menerima mahasiswa yang baru lulus dari Papua. Saya sampaikan seribu dulu," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi berjanji akan memikirkan cara untuk mengangkat tenaga honorer di Papua dan Papua Barat menjadi pegawai negeri sipil serta kemungkinan penempatan orang Papua menjadi pejabat eselon satu, dua, atau tiga di tiap kementerian/lembaga.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, perwakilan tokoh masyarakat Papua, yaitu Ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo menyampaikan sejumlah keluhan masyarakat kepada Jokowi. Menurut Abisai, sebagian generasi muda orang asli Papua mengalami ketertinggalan dalam pendidikan dan pekerjaan. Imbasnya banyak anak muda Papua yang kerap terlibat masalah sosial.

Abisai menuturkan mayarakat Papua dan Papua Barat mengharapkan pemerintah pusat gencar mengembangkan sumber daya manusia di sana. Ia menilai banyak orang asli Papua yang ingin berkontribusi dalam membangun Indonesia. "Untuk itu bukakan jalan bagi kami untuk ikut berkontribusi ke bagian lain di Indonesia," tuturnya.

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

2 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

3 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

4 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

4 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

5 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

5 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

6 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

6 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

6 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

8 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya