Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan saat rilis kasus narkotika jaringan internasional di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 9 Juli 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo menyatakan bahwa ada pihak tertentu yang mendesain kerusuhan di Jayapura pada medio Agustus 2019.
"Kami ketahui bahwa kerusuhan di Jayapura itu bukannya spontanitas, tapi ada yang mendesain," kata Dedi saat memberikan keterangan pers di kantor Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin 9 September 2019.
Menurut Dedi, Kepolisian mengetahuinya setelah menggeledah sebuah rumah susun (rusun) di Jayapura, Provinsi Papua. Dari penggeledahan rusun tersebut Kepolisian menemukan barang bukti berupa busur beserta anak panahnya, dan berbagai senjata tajam.
Rusun itu digunakan oleh FK dan AG untuk mengumpulkan massa sebelum melakukan aksi kerusuhannya. "Ada parang, kampak, linggis, dan gir besi juga," ucapnya sambil menunjukkan foto-foto barang bukti di rusun tersebut. "Jadi bukan hanya sifatnya spontan."
Rakyat Papua Manfaatkan FABA dari PLTU Holtekamp untuk Bangun Infrastruktur
2 Juli 2024
Rakyat Papua Manfaatkan FABA dari PLTU Holtekamp untuk Bangun Infrastruktur
PLN menggunakan 3.500 ton abu sisa proses pembakaran batu bara dari PLTU Holtekamp untuk lingkungan internal. Kelompok masyarakat dan instansi pemerintah menggunakan 10.443 ton.