Koalisi Keadilan untuk Munir Desak Pemerintah Revisi UU HAM

Editor

Amirullah

Sabtu, 7 September 2019 14:45 WIB

(Kiri ke kanan) Direktur Imparsial Al Araf, Yunita (LBH), Kordinator Kontras Yati Andrayani, Suciwati (istri almarhum Munir), dan Puri Kencana (Amnesty Indonesia) saat konferensi pers 14 Tahun Kematian Aktivis HAM Munir Said Thalib di kantor Kontras, Jakarta Pusat, 7 September 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Keadilan untuk Munir mendesak pemerintah melakukan revisi terhadap Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM dengan memasukkan ketentuan khusus tentang perlindungan pembela HAM. Tujuannya agar kasus-kasus kekerasan terhadap pembela HAM seperti kasus Munir tidak terulang lagi di kemudian hari.

"Upaya amandemen UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM dengan memasukkan ketentuan perlindungan pembela HAM menjadi penting sebagai upaya memastikan bahwa negara bertanggung jawab dalam upaya perlindungan pembela HAM," kata Direktur Eksekutif Imparsial Al Araf saat jumpa pers 15 Tahun Meninggalnya Munir di kantor KontraS, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat, 6 September 2019.

Menurut Al Araf, mandeknya kasus Munir selama 15 tahun berdampak pada munculnya kekerasan pada pembela HAM karena tidak adanya jaminan perlindungan kepada mereka. Akibatnya, kasus pelanggaran HAM baru pun bermunculan, misalnya kasus penyiraman air keras kepada mantan penyidik KPK Novel Baswedan.

Senada dengan Al Araf, dosen Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, Bivitri Susanti berpendapat bahwa tidak selesainya kasus Munir akan membentuk opini publik bahwa kekerasan atau pelanggaran HAM itu bisa ditoleransi oleh negara.

"Sepanjang kasus Munir tidak selesai, ya, jangan heran kalau ada kasus-kasus pelanggaran HAM baru seperti Novel Baswedan. Atau kasus lain di mana para pejuang HAM atau orang yang bekerja di lembaga antikorupsi atau hal-hal lain yang menyentuh kekuasaan bisa kena teror," kata Bivitri pada kesempatan yang sama.

Advertising
Advertising

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid berharap bahwa pemerintah segera menyelesaikan kasus Munir dan merevisi UU tentang HAM.

"Supaya ke depannya para aktivis yang menyuarakan penyalahgunaan kekuasaan, pelanggaran HAM, serta tindak korupsi tidak dapat dilenyapkan begitu saya tanpa ada pertanggungjawaban," kata Usman.

Koalisi Keadilan untuk Munir merupakan gabungan dari beberapa kelompok atau individu yang mendorong penyelesaian kasus pembunuhan Munir pada 7 September 2004. Meeka diantaranya Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Amnesty International Indonesia, Imparsial, serta LBH Jakarta.

GALUH PUTRI RIYANTO

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

49 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

50 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

57 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

57 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

57 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

58 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

11 Maret 2024

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

7 Maret 2024

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.

Baca Selengkapnya